Ini Pengakuan Santri Padepokan Dimas Kanjeng Asal Mempawah
Asni mengaku sudah turut serta sebagai santri sekitar 3 tahun belakangan ini awalnya diajak oleh rekan-rekannya.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Arief
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH, TRIBUN - Gencarnya pemberitaan terkait Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo saat ini yang dituduhkan mengarah ke ajaran sesat, diragukan oleh santrinya.
Satu di antara santri Dimas Kanjeng yang berasal dari Kabupaten Mempawah, Asni Jaiz (54) meragukan hal itu. Pasalnya, pria yang sudah 3 tahun belakangan ini berguru di padepokan Dimas Kanjeng ini merasa ilmu agama yang diajarkan tidak ada yang janggal.
BACA JUGA: Begini Cara Dimas Kanjeng Membagi-bagikan Uang kepada Ribuan Santrinya
"Wallahhualam, kita hanya belajar murni ilmu agama, belajar dasar-dasar tasawuf betul. Apa pula mau disalahkan, di Kalbar juga sama banyak seperti itu. Tapi di belakang kita memang tidak tahu," jelasnya kepada wartawan ditemui dikediamannya di Kelurahan Sungai Pinyuh, Minggu (2/10/2016) sore.
Ia mengatakan, sama halnya seperti yang dilakukan selama ini dalam belajar zikir syariat, tidak ada yang aneh dan janggal membedakan dengan ajaran muslim pada umumnya.
Asni mengaku sudah turut serta sebagai santri sekitar 3 tahun belakangan ini awalnya diajak oleh rekan-rekannya.
"Dapat informasi kawan-kawan disini jugalah," ungkap warga Jalan Seliung, Kelurahan Sungai Pinyuh, ini.