Begini Dimas Kanjeng Yakinkan Para Korbannya, Diawali Baju Kebesaran

Sementara itu masuk juga laporan ada korban yang merasa tertipu dengan iming-iming Dimas Kanjeng yang disebutnya bisa melipatgandakan uang.

Editor: Marlen Sitinjak
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
JALANI PEMERIKSAAN - Dimas Kanjeng Taat Pribadi berjalan menuju ruang pemeriksaan di Subdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Surabaya, Rabu (28/9/2016). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Hingga saat ini, masih banyak korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang menunggu uangnya yang akan dilipatgandakan itu cair.

Sebagian korban masih meyakini uang mereka akan kembali, sementara itu banyak juga dari mereka sudah sadar menjadi korban penipuan.

"Intinya, Kanjeng Taat sementara tidak dijerat kasus pembunuhan saja tapi juga penipuan. Karena uang langsung setor kepada dia," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Agus Andrianto.

Penipuan Rp 25 miliar

Sementara itu masuk juga laporan ada korban yang merasa tertipu dengan iming-iming Dimas Kanjeng yang disebutnya bisa melipatgandakan uang.

"Ada laporannya 20 Februari 2016. Yang dilaporkan ke Bareskrim masalah penipuannya, Rp 25 miliar kerugiannya," ujar Agus.

Pelapornya saat itu bernama Muhammad Ainul Yaqin, melalui kuasa hukumnya.

BACA JUGA: Istri Ketiga Dimas Kanjeng Tinggalkan Rumah Mewahnya, Lantas Kemana Dia?

Setelah adanya laporan itu, Bareskrim Polri melakukan penyelidikan dengan memanggil sejumlah saksi, yakni pihak pelapor dan beberapa warga Probolinggo.

"Dia (Ainul) salah satu yang direkrut, semacam downline di MLM. Jadi per orang mengumpulkan Rp 25 juta, disetor melalui Abdul Ghani," kata Ainul.

Abdul Ghani merupakan mantan santri di padepokan Dimas Kanjeng. Namun, dia tewas dibunuh, diduga oleh mantan gurunya itu.

Agus mengatakan, sejak 2007 hingga 2015, para korban menyetorkan uang ke Abdul Ghani yang kemudian diserahkan ke Dimas Kanjeng untuk digandakan.

Agus membeberkan cara Dimas Kanjeng meyakinkan korbannya.

"Dia setor uang, kemudian mendapatkan satu kotak yang isinya baju kebesaran, cincin yang katanya bisa berubah jadi emas, lalu ada uang yang jumlahnya bisa lebih banyak lagi asal dia ikhlas," kata Agus.

"Ini kan susah membuktikannya. Tapi mereka setelah sadar menjadi korban penipuan, mereka lapor," lanjut dia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved