Kisah Sergey Brin dan Larry Page Membangun Google

Hasilnya adalah sebuah potret kata-kata kedua lelaki itu, dua orang pencipta model bisnis Google yang bisa jadi teladan bisnis masa depan.

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Arief

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sepuluh tahun lalu, sebuah perusahaan dengan nama aneh, "Google,” go public dan menjual saham seharga $85 perunit. Ketika itu, tak seorang pun tahu cara menghasilkan uang dari pencarian. Model iklan internet yang sudah ada hanya meniru model iklan cetak, dan itu tak efektif.

Namun, dengan menempatkan iklan khusus di laman pencarian Google untuk materi yang terkait dengan pencarian, dengan kata lain, menciptakan iklan bersasaran-Google menciptakan model iklan baru yang terbukti sangat efektif: setiap kali iklan Yang dipasang diklik oleh pengguna, pengiklan akan langsung membayar komisi ke Google.

Google siap menyongsong masa depan dan punya cukup banyak uang untuk berinvestasi di proyek-proyek spekulatif yang disebut “moon shots” oleh salah satu pendirinya. Beberapa proyek spekulatif itu antara lain Google Glass (komputer yang bisa dipakai di tubuh, berbentuk kacamata, berharga $1500); mobil tanpa sopir; dan Calico, inisiatif kesehatan untuk meneliti cara memperpanjang kehidupan manusia.

Namun, terlepas dari kesukaan para pendirinya pada hal yang aneh-aneh, perkembangan mesin pencarinya, dan miliaran dolar penghasilan iklannya, Google tak berawal dari hasrat mencari ketenaran atau kesuksesan finansial.

Tak seperti perusahaan dot-com lain seangkatannya yang sering mengikuti pola yang bisa diprediksi-menciptakan suatu produk, mendapatkan pendanaan dari investor, dan berharap bisa pensiun muda dalam keadaan kaya-Google berawal dengan rasa haus akan informasi.

Ketika memulai, Page dan Brin hanyalah dua mahasiswa pascasarjana Stanford yang mencari algoritme untuk mendapatkan hasil lebih baik di mesin pencari bernama BackRub yang kemudian berkembang menjadi Google.

Buku ini mengumpulkan kutipan-kutipan terpilih dari wawancara, komentar online, surat tahunan para pendiri Google, blog pribadi, penampilan publik, dan siaran Pers ter. pilih. Hasilnya adalah sebuah potret kata-kata kedua lelaki itu, dua orang pencipta model bisnis Google yang bisa jadi teladan bisnis masa depan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Jusuf Kalla Memberi Solusi

 

Kisah Artis Kelahiran Pontianak

 

Butet Sosok Kartini Masa Kini

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved