Idul Adha 1437 H

Mata Suhaidatul Berlinang Dapat Daging Kurban

Mata Suhaidatul (75) berlinang ketika diberi Panitia Pendistribusian Daging Kurban Masjid Agung Al-Ikhlas.

Penulis: Subandi | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/SUBANDI
Suhaidatul pulang setelah diberi Koordinator Pembagian Daging Kurban Masjid Agung Al-Ikhlas, Edi Karnaen di Masjid Agung Al-Ikhlas, Senin (12/9) sore.  

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi 

TRIBUNPONTIANAK, KETAPANG - Mata Suhaidatul (75) berlinang ketika diberi Panitia Pendistribusian Daging Kurban Masjid Agung Al-Ikhlas.

Lantaran ia merasa sangat senang telah mendapatkan daging kurban tersebut. Ia mengaku di rumahnya sudah ada buat ketupat tapi hingga Senin (12/9/2016) sore belum ada daging sapi untuk lauknya.

"Senang saya dapat daging kurban ini, berharap benar nenek, belum pernah dapat, baru ini. Di rumah sudah ada ketupat, belum ada daging untuk lauknya. Mudah-mudah panitia dan yang berkurban selamat, panjang umur dan murah rejekinya," katanya kepada Tribun ketika mengambil daging kurban di Masjid Agung Al-Ikhlas, Senin (12/9/2016) sore.

Ia mengaku dapat menikmati daging sapi hanya ketika lebaran. Itu pun didapat dari pemberian orang seperti pembagian daging kurban saat Lebaran Idul Adha ini.

Lantaran keluarganya tak mempu jika harus membeli daging sapi sendiri karena merasa sangat mahal.

"Hari biasa paling hanya bisa makan daging ayam, harganyakan sekitar Rp 20 ribu-an saja. Kalau tak mampu beli, asal kepingin kita potong sendiri, kan di rumah ada memelihara ayam," ungkapnya.

Ia menceritakan hidup di rumah yang dibangunkan Ketua RT di tempatnya dan tanahnya menumpang. Di rumah berukuran lebar 4 meter dan panjang 6 meter itu ditempati tujuh orang yaitu ia bersama empat anak dan dua cucunya.

"Rumah itu kita didiami tujuh orang tak ada ruang dapurnya," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved