Idul Adha 1437 H
Doa Syekh Ali Jaber Bikin Menangis Jamaah saat Salat Id di Masjid Raya Mujahidin
Kemudian disebutkannya juga, jika dirinya merasa ada keakraban dengan masyarakat Kalbar, karena dalam beberapa waktu ia sering berkunjung ke Kalbar.
Penulis: Syahroni | Editor: Marlen Sitinjak
Jika ada undangan bersamaan dalam satu waktu, dirinya lebih memprioritaskan ke Kalbar, karena ikatan batinnya sangat kuat bersama masyarakat Kalbar.
"Ketika pulang dan pergi dari Pontianak, saya merasa rindu dan ingin kembali lagi, makanya saya jika ada undangan yang bersamaan dalam satu waktu, saya prioritaskan datang ke Pontianak," katanya.
Ketika menjadi Khatib Salat Idul Adha, Syekh Ali Jaber mengajak umat Islam meneladani sunnah Rasullullah, Nabi Muhammad SAW.
"Rasul juga mengingatkan kita bahwa bertaqwalah kepada Allah dan hormati kaum wanita, itulah wasiat rasul kepada kaum laki-laki," ujarnya.
Setiap musim haji kita lihat jutaan umat berkumpul di satu tempat dari unsur yang berbeda- berbeda tapi ini menanamkan persatuan.
"Musim haji setiap tahun membuat orang Yahudi ketakutan melihat persatuan umat muslim," ujarnya.
Kata dia, Hari Id adalah hari kebanggaan umat Islam, hari dimana mengagungkan Allah.
BACA JUGA: Begini Idul Adha di KJRI Sarawak Kuching Malaysia
Disunnahkan untuk mengumandangkan takbir dan menyemblih hewan kurban.
"Rasul berkata, saat kurban pertama bismillah atas namaku dan keluargaku, dan untuk korban hewan keduanya Rasul menyebutkan atas namaku dan umatku yang tidak mampu," katanya.
Berkurban adalah meneladani sunnah Rasul dan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, jika hanya mampu berkurban satu ekor dalam satu keluarga diperbolehkan, dan jika ingin berkurban satu orang satu juga diperbolehkan.
"Bagi orang yang tidak mampu melaksanakan kurban maka telah Rasul kurbankan," ujarnya.
Para jamaah salat Idul Adha pun menangis ketika Syekh Ali Jaber memanjatkan doa untuk kemakmuran Kalimantan Barat.
Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber (lahir di Madinah, 3 Februari 1976; umur 40 tahun) adalah Pendakwah dan Ulama berkewarganegaraan Indonesia. Ia juga menjadi juri pada Hafiz Indonesia.