Kebiasaan Racik Kopi Tanpa Baju, Asiang Sukses Jalan Usaha Warkop di Pontianak
Pria berkepala plontos ini mengatakan,kebiasaannya tak menggunakan baju saat membuat kopi menjadi perbedaan di banding dengan warung-warung kopi lain.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Beberapa owner warung kopi di Pontianak berkumpul di De Kupi, Podomoro, Minggu (28/8/2016). Asiang, yang merupakan owner Warkop Asiang hadir dengan kaus putih.
Aming, owner Warkop Aming hadir dengan kemeja kotak-kotak. Ada juga owner Kopi Bang Edi, Edi Rusdi Kamtono, owner Kopi Wak Somet dan nara sumber lainnya.
Semuanya berkumpul bersama para penikmat kopi di kota Khatulistiwa. Dihibur penampilan Parsley dan Tasya Kenang.
Owner Asiang, menjadi pembuka ngopi berisi malam itu. Pria berkepala plontos ini mengatakan, kebiasaannya tak menggunakan baju saat membuat kopi menjadi perbedaan di banding dengan warung-warung kopi lainnya. Kebiasaannya ini pula yang kemudian menjadi brand unik Warkop Asiang.
"Kopi semua sama. Itu tergantung nasib, bukan kepandaian. Bikin kopi tak pakai bumbu," ungkapnya dalam Keliling Ngopi di De Kupi, Jl Podomoro.
Asiang yang menjadi generasi kedua menjual kopi di keluarganya mengatakan, kopi yang digunakannya merupakan kopi asli dari Indonesia khususnya Kalbar.
Bahkan Asiang menyarankan untuk tidak menggunakan kopi dari luar.
"Lebih bagus kopi kita sendiri. Cari yang asli jangan dari luar," jelasnya.
Asiang melanjutkan usaha orangtuanya yang berjualan kopi sejak 1958. Dalam perjalanan hidup, menurutnya ada pahit dan manis.
"Kita harap semua di Pontianak warkopnya sukses. Orang ingat sebagai kota kopi. Bukan kota Pontianak," ungkap pria yang terkenal tak pernah memakai baju saat meracik kopi ini.
Mau tahu cerita kesuksesan owner warkop di Pontianak lainnya? BACA SELENGKAPNYA DI EDISI CETAK TRIBUN PONTIANAK EDISI BESOK, SENIN (29/8/2016).