Dokter Apresiasi Layanan Jarum Suntik Steril, tapi Harus melalui Hal Ini

Sebagian besar dari pengguna narkoba dengan jarum juga melakukan kontak atau hubungan seksual dengan orang lain yang juga dapat menularkan.

Editor: Marlen Sitinjak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dokter Spesilais Bedah Rumah Sakit Santo Antonius (RSSA) Pontianak, Damian Hipolitus mengatakan, penggratisan jarum suntik untuk meminimalisir jumlah pengidap melalui penularan boleh saja.

Terlebih pada pengidap HIV/AIDS, dimana sebagian besar penularan melalui penasun dan diikuti dengan hubungan seksual.

Jadi boleh-boleh saja menggunakan dan memberikan jarum suntik secara gratis.

Setidaknya, meminaminalisir jumlah penularan akbiat penggunaan jarum suntik secara berganmtian dan beramai-ramai.

Persoalannya sekarang, berapa jumlah pengidal HIV/AIDS yang tertular jarum suntik?

BACA JUGA: Data dan Fakta Capaian Program Layanan Jarum Suntik Steril

Sebagian besar dari pengguna narkoba dengan jarum juga melakukan kontak atau hubungan seksual dengan orang lain yang juga dapat menularkan.

"Satu sisi, cara ini benar, tapi belum tentu efektif. Apakah dia tidak mengerti dengan arti kata steril," kata Damian Hipolitus, dilansir dari Tribun Pontianak, Sabtu (20/6/2016).

Paling penting, kata dia, sebelumnya harus ada edukasi terhadap pengguna dengan tujuan jarum suntik gratis agar steril dan terhindar dari penularan.

Secara umum bahwa pengguna narkotika sudah dipastikan mempunyai efek tidak baik.

Di antaranya ketergantungan dan kemudian dosis yang semakin meningkat dan suatu saat dosis itu yang bisa membunuh.

Dan ketika over dosis itu akan menjadi masalah yang berat sehingga mengakibatkan hilang kesadaran.

BACA JUGA: Bergelar Sarjana! Ini Cerita Pengguna Narkoba Jarum Suntik

Kedua, efek sakaw atau ketagihan. Ini diakibatkan karena kondisi tubuh yang sudah terbiasa dan ketika tidak mendapatkan itu, akan sangat merasa kesakitan.

"Dengan kondisi ini mereka akan menghalalkan segala macam upaya untuk mendapatkan barang itu dan bisa mempengaruhi kehidupan sosial," kata Damian.

Penggunaan narkotika dengan jarum suntik memang paling efektif jika langsung disuntikkan ke pembuluh darah pena atau atau pembuluh darah balik.

Karena akan langsung ke jantung dan kemudian dari jantung memompa ke seluruh tubuh dan juga otak.

"Bisa saja dia suntik begitu saja atau di bagian manapun, dan itu juga akan bekerja. Namun membutuhkan proses yang lama," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved