7 Risiko Operasi Caesar yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Wanita hamil juga dapat mengalami cedera kandung kemih dan usus selama operasi berlangsung.
Editor:
Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tak sedikit wanita hamil yang memilih untuk operasi caesar daripada melahirkan secara normal.
Satu alasannya adalah untuk menghindari rasa sakit berlebih. Namun, apakah kita tahu bahwa operasi caesar juga memiliki risiko yang membahayakan, terlebih bila operasi gagal?
Inilah 7 risiko operasi caesar yang perlu diketahui:
- Operasi caesar dapat menyebabkan dinding perut yang disayat serta rahim menjadi iritasi bahkan infeksi. Infeksi biasanya dapat terjadi di sekitaran sayatan perut, di dalam rahim atau di dekat kandung kemih.
- Selama proses operasi berlangsung, ada kemungkinan untuk kehilangan darah yang berlebihan, yang kemudian dapat menyebabkan anemia. Banyak wanita yang harus mendapatkan transfusi darah setelah operasi caesar.
- Wanita hamil juga dapat mengalami cedera kandung kemih dan usus selama operasi berlangsung.
- Operasi akan memengaruhi usus, termasuk mengganggu gerakan usus setelah operasi selesai. Ini kemudian akan menimbulkan ketidaknyamanan, kembung, pembesaran perut karena disfungsi usus.
- Selama operasi berlangsung, ada kemungkinan terbentuknya jaringan parut di dalam area panggul yang menyebabkan rasa sakit dan penyumbatan. Ini kemudian dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan selanjutnya.
- Operasi caesar juga memungkinkan untuk dilakukannya operasi tambahan, meliputi perbaikan kandung kemih atau yang lainnya.
- Risiko operasi caesar yang terakhir adalah ditunjukkan oleh penelitian yang menyebut bahwa dalam beberapa kasus, terdapat reaksi negated untuk anestesi yang diberikan selama operasi, bahkan dengan obat yang dikonsumsi setelah operasi.
Berita Terkait