Sampan Tenggelam
BREAKING NEWS: Kronologis Sampan Tenggelam Versi Kades Halidin
Kades mengatakan rombongan ini rata-rata berdomisili Kota Pontianak yang berencana akan mengunjungi keluarga di Desa Sagu.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Desa (Kades) Sagu, Halidin mengatakan, kejadian tenggelam sampan di Dusun Bina Warsa, Desa Sagu, Kecamatan Galing, Sambas, terjadi, Sabtu (9/7/2016) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu, kata Halidin, rombongan akan menyeberang dari arah utara ke selatan. Lantaran Desa Sagu ini terbagi dua wilayah yang dipisahkan sungai.
"Desa Sagu ada dua wilayah. Kalau dari Sungai Buntung sekitar 300 meter, kalau lewat sungai 100 meter," kata Halidin, Selasa (12/7/2016). Desa Sagu sendiri terdiri dari dua dusun yakni Bina Warsa dan Gurah Aur.
BACA: BREAKING NEWS: Muda Antartikawan Berkisah dan Posting Foto Korban Sampan Tenggelam
Kades mengatakan rombongan ini rata-rata berdomisili Kota Pontianak yang berencana akan mengunjungi keluarga di Desa Sagu.
Ia mengatakan, kejadian terjadi tidak lama setelah perahu atau sampan baru saja jalan meninggalkan steigher penyerbangan. Lantaran kelebihan muatan, perahu bermesin motor air ini tidak bisa mengimbangi hingga perlahan masuk air dan tegnggelam.
"Alhamdulillah perahu timbul, jadi bisa dijadikan mereka berpegangan," ujarnya.
Tidak lama kemudian, dua sampan diperbantukan warga sekitar mengevakuasi korban.
"Korban tidak apa-apa, hanya ada dua korban suami istri dibawa ke Puskesmas Galing diberikan pertolongan pertama," ujarnya.
BACA: BREAKING NEWS: Dua Penumpang Sampan Masih Anak-anak
Dua korban suami istri ini sempat pingsan sesaat setelah kejadian sehingga diberikan pertolongan pertama medis.
"Setelah kejadian, mereka pun ditampung di rumah keluarganya, besoknya baru pulang ke asal masing-masing," jelasnya.
Kata Kades, kejadian ini baru pertama kali terjadi di penyeberangan tersebut setelah 10 tahun beroperasi.
Kisah Selengkapnya di Koran Tribun Pontianak Edisi, Rabu 13 Juli 2016.