Sampan Tenggelam

BREAKING NEWS: Korban Sampan Tenggelam Masih Syok

Dia trauma, jadi dirawat di sini sebelum pulang ke Jakarta. Di rawat di RS Mitra Medika dari Senin. Rabu keluar langsung ke Jakarta

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Keluarga dan rekan menjenguk Evi Silvia (54) yang terbaring lemah di kamar 824 RS Mitra Medika Pontianak, Jl Sultan Abdurrahman, Pontianak, KalBar, Selasa (12/7/2016) sore. Evi merupakan satu diantara korban yang sempat pingsan saat sampan yang ditumpanginya menuju Desa Sagu, Galing, Sambas, tenggelam di sungai akibat kemasukan air. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang terjadi pada Sabtu (9/7/2016) malam lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tenggelamnya sampan di penyeberangan Desa Sagu yang terletak di Dusun Bina Warsa Desa Sagu Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas menyisakan trauma yang mendalam bagi Evi Silvia (54) satu di antara korban tenggelamnya perahu.

Ibu satu anak ini terbaring lemah di RS Mitra Medika Jl Sultan Abdurrahman Pontianak. Beberapa kerabat, saudara dan teman berdatangan ke ruangan dimana Evi dirawat.

Saat Tribun mencoba mengajak bicara, Evi terlihat gusar. Dari gerak bahasa tubuhnya tersirat keengganannya untuk bercerita mengenai kejadian yang ia dan keluarganya alami.

Beberapa kerabat pun meminta kami untuk tidak mewawancarai Evi karena ia masih trauma dan menyuruh menunggu suaminya di luar ruangan.

Hadir di ruangan Evi dirawat, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kalbar, Anthony Runtu beserta beberapa staf dari PT Jasa Raharja menemani Tribun.

Abang Evi, Irhan (56) mengatakan, adeknya Evi mengalami syok karena kejadiaan nahas yang di alami. Ia dirawat sejak hari Senin, (11/7) dan rencananya Rabu (13/7) sudah keluar dan kembali ke Jakarta.

"Dia trauma, jadi dirawat di sini sebelum pulang ke Jakarta. Di rawat di RS Mitra Medika dari Senin. Rabu keluar langsung ke Jakarta," ucap Irhan saat ditemui Tribunpontianak.co.id, Selasa (12/7/2016).

Irhan menceritakan, kejadian tenggelamnya transportasi perahu terjadi pada Sabtu (9/7) sekitar pukul 19.30 WIB. Ketika hendak menyebrang mengunjungi keluarga untuk bersilaturahmi di moment lebaran.

Ada 14 orang keluarga yang menjadi korban. Dimana sebelumnya mereka berangkat menggunakan tiga mobil dari Kota Pontianak. Sampai di daerah itu, mereka memarkirkan mobil dan melanjutkan perjalanan dengan menyeberang menggunakan perahu.

Saat itu hari telah malam dan suasana sekitar cukup gelap. Tidak jauh dari tempat mereka naik, tiba-tiba perahu karam karena air yang masuk. Terlebih kapasitas perahu yang tidak terlalu besar berlebih sehingga air dengan mudah masuk.

"Dia langsung jalan saja, tidak jauh, sungai tidak terlalu besar. Air masuk dari depan, kami 14 orang satu keluarga. Kejadian sekitar pukul 19.30 wib hari Sabtu," cerita Irhan yang turut serta dalam rombongan dan menjadi korban tenggelamnya transportasi perahu.

Pada saat air mulai masuk, kata Irhan, mereka panik dan perahu juga langsung turun sehingga tenggelam. Masyarakat sekitar langsung menolong dengan menggunakan perahu.

Berita selengkapnya terkait sampan tenggelam ini bisa dibaca pada edisi cetak Tribun Pontianak, Rabu (13/7/2016).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved