Ramadan 1437 H
Dalam Hitungan Jam, Sebanyak 5,6 Ton Telur Ludes
ni telur ayam datang dari Kalimantan Selatan. Informasinya, agen-agen di Kalbar pada kosong.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Menjelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah, guna menekan lonjakan harga sembilan bahan pokok (sembako) dan kelangkaan telur dan gula pasir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang melalui Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Distanakan) dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop & UKM) menggelar operasi pasar murah dan bazar telur di Galeri Pasar Seni Sintang, Jalan PKP Mujahidin, Kamis (30/6/2016).
Kabid Peternakan Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Kabupaten Sintang, Wiryono mengatakan antusiasme masyarakat Sintang akan bazar telur sangat tinggi. "Hari ini 5,6 ton telur ayam habis dalam hitungan tiga jam," ungkapnya.
Bazar telur, terang Wiryono dilakukan usai memantau perkembangan harga telur di pasar cenderung naik berkisar Rp 1.900-2.000 per butir. "Telur kami jual Rp 1.500 per butir. Untuk satu orang hanya diberi satu kupon, dengan ketentuan pembelian dibatasi hanya dua rak atau 120 butir," jelasnya.
Diakui Wiryono, kondisi kekosongan stok telur tidak hanya di Sintang. Namun, juga daerah penghasil telur di Singkawang. "Ini telur ayam datang dari Kalimantan Selatan. Informasinya, agen-agen di Kalbar pada kosong. Kami sudah koordinasi sebelumnya ke Provinsi," jelasnya.
Bazar digelar guna evaluasi pengambilan kebijakan di tahun mendatang, apakah berpengaruh menekan harga. "Ini bertujuan mencukupi kebutuhan telur saat lebaran. Kami ingin pengendalian harga, karena daya serap telur pas lebaran bisa 20 ton sehari di Sintang. Cuma ini masih kurang efektif, karena kondisi pasar memang lagi kosong," pungkasnya.
Sementara itu, Kadisperindagkop dan UKM Sintang, Sudirman mengatakan operasi pasar murah dilakukan usai melihat kondisi sembako, gula dan telur mengalami lonjakan harga.
"Seperti telur di pasar berkisar Rp 1.900-2.000 per butir. Kemudian gula pasir berkisar Rp 18 ribu-19 ribu per kilogramnya," ungkapnya.
Bazar dan Operasi pasar murah, terang Sudirman digelar hingga Jumat (1/7/2016). Gula pasir dijual Rp 15 ribu per Kilogram, susu cap enak Rp 8.500 per kaleng, tepung terigu Rp 9.000 per Kilogram, minyak goreng kemasan 2 liter Rp 25 ribu, minyak goreng kemasan satu liter Rp 13 ribu, sirup marjan Rp 16.500 per botol dan produk lainnya.