Soal Bayi yang Ditelantarkan, Ini Penjelasan Wadir Pelayanan RS St Antonius

Bayi Kevin tersebut lahir secara prematur di RS Yarsi, namun karena berat badannya tidak normal langsung dirujuk ke Antonius.

Penulis: Ali Anshori | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ALI ANSHORI
Ketua KPAID Kalbar Achmad Husainie saat melihat bayi laki-laki di kantor dinas sosial kota Pontianak, pada Senin (20/6), bayi tersebut ditelantarkan oleh orang tuanya selama dua bulan 10 hari di RS St Antonius. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - RS St Antonius Pontianak menyerahkan bayi laki-laki lucu yang ditelantarkan orang tuanya ke dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pontianak, pada Senin (20/6/2016).

Penyerahan bayi tersebut didampingi oleh ketua KPAID Kalbar Achmad Husainie.

Bayi laki-laki tersebut dibawa menggunakan ambulance oleh pihak rumah sakit, didampingi oleh dokter kandungan yang juga Wakil Direktur Pelayanan RS St Antonius, dr Juntu, dan dua perawat.

Setibanya di dinas sosial Pontianak mereka langsung mendapat sambutan hangat.

dr Petrus Juntu SpOG mengungkapkan, bayi yang diberi nama Kevin tersebut merupakan bayi rujukan dari RS Yarsi, tepatnya tanggal 10 April 2016, sekitar pukul 21.45. Pada saat masuk berat badan Kevin itu hanya 1, 3 kg.

“Karena sudah masuk ke rumah sakit kami, ya kami rawat, selama dalam perawatan kami sudah mencoba mencari orang tuanya, bahkan penanggung jawabnya pun sudah kami cari namun tidak dapat. Saat kami cari di alamat yang diberikan, ternyata orang tua bayi ini tidak ada di sana, sampai sekarang 2 bulan10 hari,” kata Petrus Juntu.

Dia menjelaskan, bayi Kevin tersebut lahir secara prematur di RS Yarsi, namun karena berat badannya tidak normal langsung dirujuk ke Antonius.

Kata dokter pada saat di rumah sakit itu Kevin dibawa oleh orang tuanya yang mengaku bernama Nurhayani, bersama satu orang penanggung jawab.

“Pada saat pertama ibu dan penanggung jawabnya ada datang, namun setelah itu ditinggalkan, jadi kenapa dirujuk dari Yarsi tentulah mungkin karena fasilitas, dia dirujuk dengan gangguan nafas berat, jadi setelah lahir itu dia langsung dirujuk,” jelasnya.

Dia menjelaskan jika dilihat dari riwayatnya, dengan berat badan rendah biasanya akan banyak masalah dan komplikasi, namun selama menjalani perawatan di RS Antonius kurang lebih 2 bulan 10 hari kondisinya baik-baik saja.

“Jadi tidak ada masalah serius, terakhir sekarang berat badannya sudah mencapai 3,34 Kg, jadi bayi sehat untuk penyerahan hari ini,” jelasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved