Kadis Perindag Ancam Cabut Izin Pengusaha Spekulan
Ternyata mereka punya stok banyak. (Jika) mereka memanfaatkan situasi ini (momen menjelang Ramadhan), gudangnya bisa kami stop
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kota Pontianak, mengancam cabut izin para spekulan menjelang Ramadan tahun ini.
“Jangan sampai para spekulan ini menaikkan harga seenaknya. Inikan menimbulkan keresahan,kepanikan,” ujarnya saat menggelar operasi pasar guna mengendalikan lonjakan harga komuditas di Kota Pontianak, Senin (30/05/2016) pagi.
Untuk itu, ia meminta kepada para pelaku usaha, khususnya agen dan distributor, tak memanfaatkan momentum Ramadhan, untuk memperoleh keuntungan dengan cara menaikkan harga secara tak wajar. Pihaknya, disebutnya akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku usaha nakal ini.
Ia juga menyebut, pihaknya, selaku pembina, pengawas dan pengendali usaha, selalu mengecek ketersediaan stok di lapangan.
“Ternyata mereka punya stok banyak. (Jika) mereka memanfaatkan situasi ini (momen menjelang Ramadhan), gudangnya bisa kami stop, kami hentikan (izin usahanya),” tegas pria yang juga pernah menjabat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak ini.
Kalau terbukti memainkan harga, menurutnya, pihaknya akan mengambil langkah tegas. Satu diantara tindakan tersebut, dapat berupa pencabutan izin usaha. Sehingga, distributor dan agen ‘nakal’ tersebut, tak lagi bisa menjalankan usahanya seperti biasa.
Akan tetapi, dirinya menjelaskan, saat ini, fokus pihaknya adalah pada pelayanan kepada masyarakat. Terutama agar masyarakat bisa membeli komuditas berharga murah. Untuk itulah, operasi pasar ini dilaksanakan pihaknya.
Selain itu, operasi pasar ini, diharapkannya dapat memicu para distributor dan agen untuk menurunkan harga. Sehingga, harga komuditas yang ada di pasaran, kembali normal. “Kalau merka tahan gulanya lama-lama, berapa biaya angkut, berapa biaya gudang, berapa penyusutan gula itu sendiri. Akhirnya kan mereka (agen dan distributor) juga yang rugi,” katanya.