Ketua LPKL Minta Pemerintah Tindak Tegas Spekulan yang Manfaatkan Momen Ramadan

Burhan mengatakan jika terjadi kenaikan harga yang disebabkan kelangkaan barang oleh ulah spekulan, perlu diambil tindakan tegas oleh pemerintah.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Steven Greatness
zoom-inlihat foto Ketua LPKL Minta Pemerintah Tindak Tegas Spekulan yang Manfaatkan Momen Ramadan
TRIBUN PONTIANAK/MASKARTINI
Ketua LPKL Kalbar, Burhanuddin Haris

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen dan Lingkungan (LPKL) Kalbar, Burhanuddin Haris, menilai momen Ramadan dan hari raya Idul Fitri kerap dimanfaatkan spekulan untuk meraup keuntungan.

Ia pun mengingatkan pemerintah untuk melakukan langkah antisipasi untuk menghindari kenaikan harga. Hal lain yang menjadi kekhawatiran Burhan adalah dijualnya makanan dan kebutuhan yang tidak layak.

"Menjelang hari besar keagamaan kebutuhan masyarakat meningkat. Sehingga yang perlu diantisipasi oleh pemerintah adalah permainan spekulan. Jangan sampai melakukan penumpukan barang karena jika terjadi demikian maka terjadi pada lonjakan harga barang tersebut karena barang tidak ada di pasaran," ujarnya usai rapat koordinasi membahas Perkiraan Stok Ternak dan Telur dan Jaminan Keamananan Pangan Produk Asal Ternak Menjelang Idul Fitri 2016 di Kalbar. Rapat di gelar di Kantor Disnakkeswan Kalbar yang beralamat di Jalan Adi Sucipto, Kamis, (26/5/2016).

Burhan mengatakan jika terjadi kenaikan harga yang disebabkan kelangkaan barang oleh ulah spekulan, perlu diambil tindakan tegas oleh pemerintah.

Ia juga mengatakan pihaknya turut aktif melakukan sidak terhadap komoditi yang menjadi kebutuhan pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Selain melihat kondisi fisik, ia mengaku juga melihat tingkat harga di pasar.

"Jika harga naik, oleh ulah spekulan pemerintah harus ambil langkah sanksi yang menimbulkan efek jera karena menimbulkan keresahan di masyarakat. Makanya dengan meningkatkan pengawasan secara ketat terhadap meningkatnya kebutuhan masyarakat persoalan-persoalan demikian dapat ditekan. Lonjakan harga biasanya terjadi menjelang hari besar keagamaan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved