Cegah DBD, Satu Rumah Satu Jumantik
Pola pemberantasa DBD ini yang akan kita rubah dan membutuhka kesadaran mayarakat,
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MELAWI - Kadiskes Melawi, Ahmad Jawahir mengatakan akan mengubah pola penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) secara perlahan. Menurutnnya pemberantasan nyamuk tidak sepenuhnya lagi efektif selalu dilakukan dengan fogging.
"Fogging itu hanya penanganan sementara. Padahal nyamuk yang menyebabkan DBD, akan mati juga 14 hari setelah mengigit," ungkapnya kepada Tribun, belum lama ini.
Maka lanjutnya yang efektif adalah pola pemberantasan jentik nyamuk. Ini mudah dilakukan, tinggal membagun kesadara masyarakat.
"Pola pemberantasa DBD ini yang akan kita rubah dan membutuhka kesadaran mayarakat," ujarnya.
Diskes menargetkan ditiap rumah nantinya terdapat Juru Pemantau Jentik (Jumantik). "Jika ini berjalan dengan baik, maka DBD di Melawi dapat dihilangkan," katanya.
Dia mengatakan, Jumantik di tiap Puskesmas sudah mulai berjalan. Mereka kemudian melatih kader Jumantik di tiap desa untuk kemudian melanjutkan ke tiap-tiap rumah tangga.
"Nantinya satu rumah memiliki satu Jumantik, mereka bertugas memantau lingkungan rumahnya masing-masing, memusnah tempat yang menjadi penampungan air yang bisa menjadi tempat munculnya jentik-jentik nyamuk," jelasnya.
Kadiskes mengimbau masyarakat bisa menjaga lingkungannya, terutama rutin melakukan antisipasi DBD dengan 4M plus.
Yaitu menguras tempat penyimpanan air, menutup tempat penampungan air, mengubur , membuang dan menutup barang bekas yang dapat menampung air dan memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak.