Pasien DBD, Rata-Rata Adalah Anak Anak
Dia mengatakan bahwa minggu-minggu ini juga ada 5 orang pasien yang dirawat dan kelimanya adalah anak-anak dibawah 13 tahun.
Penulis: Zulfikri | Editor: Galih Nofrio Nanda
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pasien DBD, di RS Yarsi Pontianak, rata-rata adalah anak-anak, satu diantara perawat, mengatakan bahwa rata-rata tiap bulan terjadi kira-kira 60 kasus DBD, baik yang masih gejala maupun yang positif.
Dia mengatakan bahwa minggu-minggu ini juga ada 5 orang pasien yang dirawat dan kelimanya adalah anak-anak dibawah 13 tahun.
Orang tua dari, M Fandi (6), ibu Erna, yang anaknya masuk untuk rawat inap pada jumat kemarin, mengatakan bahwa sebelumnya anaknya mengalami demam tinggi, dia mengakui bahwa sebelumnya berobat ke mantri praktik, tetapi tidak ada perubahan lantas dia membawa anaknya ke RS.
"Kemarin tu panas tinggi, sebelumnya saya bawa berobat ke mantri tapi tidak ada perubahan, sehabis itu saya langsung bawa ke rumah sakit," ungkapnya, sambil memangku anaknya saat duduk di bangku lorong RS.
Dia juga mengagakan, baru kali ini, anaknya masuk rumah sakit karena DBD.
Dia juga menambahkan," kemarin jumat,jam 12 malam saya bawa ke sini, kemarin sempat periksa ke mantri praktek, udah lemas dah kondisinya ndak ada perubahan, lalu saya bawa ke RS," katanya.
Dia juga mengatakan, bahwa "hari ini belum di periksa darah, kemarin dokter bilang HB nya udah naik," ungkapnya.
Melonjak
Satu diantara Staff, RS Yarsi Pontianak, saat ditemui Tribunpontianak.co.id,Sayorani, mengatakan pada periode tanggal (20/2/2016) sampai saat ini (14/3/2016) di RS Yarsi telah dirawat pasien kasus DBD 25 orang, dan untuk hari ini masih dirawat 5 orang yang masih rawat inap.
Ditempat berbeda, Staff RS Antonius Pontianak, Roni hertanto, mengatakan bahwa pada Januari 2016 terjadi 58 kasus, Febuari 34 kasus, sedangkan pada bulan Maret kita masih belum mendata berapa kasus yang masuk.(mon).