Cap Go Meh 2016

Atraksi Tatung Juga Berlangsung di Kubu Raya

"Harapan kita ke depan pelasanaan cap Go Meh ini bisa dilaksanakan setiap tahunnya.

Penulis: Madrosid | Editor: Arief
Atraksi Tatung Juga Berlangsung di Kubu Raya - tatung-kubu-raya-1_20160222_145148.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MADROSID
Sejumlah tatung beratraksi pada pelaksanaan puncak Cap Go Meh yang dipusatkan di halaman Pemakaman Yayasan Bakti Suci, Desa Parit Baru, Kubu Raya, Senin (22/2/2016).
Atraksi Tatung Juga Berlangsung di Kubu Raya - tatung-kubu-raya-2_20160222_145447.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MADROSID
Sejumlah tatung beratraksi pada pelaksanaan puncak Cap Go Meh yang dipusatkan di halaman Pemakaman Yayasan Bakti Suci, Desa Parit Baru, Kubu Raya, Senin (22/2/2016).

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kabupaten Kubu Raya untuk pertama kalinya menggelar perayaan Cap Go Meh, Senin (22/2/2016).

Perayaan ini berupa antraksi puluhan tatung, di halaman Pemakaman Bakti Suci, Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Sekitar 30 tatung melakukan atraksi ritual mereka sejak pagi hingga siang hari.

Warga dari berbagai daerah pun memadati halaman pemakaman yang luas tersebut. Rentetan dikemas panitian dengan sangat apik.

Rentetan acara pu cak Cap Go Meh ini, dimulai dengan pembukaan acara Cap Go Meh yang dihadiri Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus, Minggu (21/2/2016).

Berbagai tarian dari sejumlah kebudayaan menjadi kolaborasi apik sebagai persatuan dan kesatuan dalam moment Cap Go Meh.

Ketua Panitia Cap Go meh, Lim Tau Hong mengatakan pelaksanaan Cap Go Meh ini merupakan sebuah budaya turun temurun.

Untuk di Kubu Raya ini, MABT perdana digelar dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak pemerintah daerah.

"Harapan kita ke depan pelasanaan Cap Go Meh ini bisa dilaksanakan setiap tahunnya. Karena merupakan kebudayaan miliki masyatakat Indonesia. makanya partisipasi dari kebudayaan lainnya selalu kita harapankan," ujarnya, saat di wawancara.

Ia mengungkapkan pelaksanaan CGM akan dilanjutkan dengan arakan naga, wushu dan beberapa acara lainnya, seperti kiburan untuk masyarakat seperti karaoke, sehingga berlangsung sampai malam.

"Antusias masyarakat dalam pelaksanaan acara kali ini sangat tinggi dan kita berupaya ini semakin semarak ke depannya. terbukti peserta tatung kali ini lebih banyak dan kebudayaan CGM ini milik seluruh masyarakat sehingga partisipasi semua pihak dibutuhkan," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved