Gerakan Fajar Nusantara

Warga Eks Gafatar yang Sewa Rumah Sulit Dibedakan

Ada juga di antara mereka yang tinggal di rumah-rumah penduduk atau menyewa rumah. Hal itu yang membuat kita sulit membedakan

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HAMDAN
Anak-anak warga eks Gafatar antusias membaca buku di mobil perpustakaan keliling milik Arpusda Kubu Raya di Kompi B, Jumat (22/1/2016). Sebanyak 1.600 buku dibawa Arpusda Kubu Raya sebagai upaya untuk mengusir jenuh para warga eks Gafatar di lokasi evakuasi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengatakan pihaknya telah sekuat tenaga untuk melakukan evakuasi terhadap warga pendatang yang diduga merupakan  eks Gafatar di Kubu Raya.

Saat ini teridentifikasi jumlah eks Gafatar yang telah berhasil di evakuasi dari dua kecamatan di Kubu Raya berjumlah 448 jiwa. Sebelumnya yang teridentifikasi hanya berjumlah 186 jiwa di rumah betang yang mereka bangun di Desa Limbung.

"Dari data awal terus bertambah jumlah warga eks Gafatar dari jumlah sebelumnya. Oleh karena itu akan terus melakukan penyisiran terhadap warga pendatang yang dicurigai pernah tergabung didalam gafatar untuk dilakukan evakuasi," katanya saat mendampingi Mensos RI Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke lokasi evakuasi warga eks Gafatar di Kompi B, Kubu Raya, Jumat (22/1/2016).

Khofifah mengatakan, tidak menutup kemungkinan masih terdapat warga eks Gafatar yang datang di Kubu Raya telah berhasil dievakuasi. Sebab tidak semua di antara mereka tinggal di kamp yang mereka bangun.

"Ada juga di antara mereka yang tinggal di rumah-rumah penduduk atau menyewa rumah. Hal itu yang membuat kita sulit membedakan," katanya

Kata Hermanus, pihaknya akan berupaya dengan mengerahkan aparat pemerintah di jajaran terbawah serta bekerja sama dengan aparat TNI dan Polri untuk melakukan penyisiran dan mendata jumlah warga eks Gafatar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved