Gerakan Fajar Nusantara
Warga Eks Gafatar Bingung, Anak-anaknya Tetap Ceria
Hal ini membiaskan makna mereka merupakan bocah-bocah tak berdosa yang tidak mengerti masalah apa yang menghadapi mereka.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Wajah ceria nan polos pada belasan anak-anak eks Gafatar sesaat akan diberangkatkan dari barak Polres Sambas menuju Pontianak, Kamis (21/1/2016) pagi.
Mereka tampak senang dan segera memasang mimik ceria saat bidikan kamera diarahkan ke mereka.
Bahkan Dion bocah berumur kurang dari tujuh bulan tak hentinya tersenyum ketika berada di pangkuan orang tuanya Abdul Rosyid (31) dan Parmini (30). Sesekali celoteh dari bibir mungilnya membuat sahdu siapapun yang melihatnya.
Hal ini membiaskan makna mereka merupakan bocah-bocah tak berdosa yang tidak mengerti masalah apa yang menghadapi mereka.
Tak hanya mereka yang tak mengerti apa yang terjadi pada mereka. Para orangtua mereka juga mengaku bingung apa yang terjadi pada mereka hingga harus dievakuasi dan dipulangkan ke tempat asal mereka.
Seperti diungkapkan Abdul Rosyid (31) satu di antara warga asal Cengkareng Jakarta Barat. Dia sudah sempat membangun pertanian di Desa Tebing Batu Kecamatan Sebawi Kabupaten Sambas.
"Kami itu bingung sebenarnya mau dibawa ke mana, nasib kami mau di mana. Kami tidak tahu," ungkapnya.
Abdul Rosyid adalah satu di antara 32 warga dari 6 Kepala Kelurga (KK) yang diduga eks Gafatar yang dievakuasi dari Sambas menuju Pontianak untuk selanjutnya di pulangkan ke daerah asal.
Ia mengaku sudah selama 1,5 tahun berada di Kabupaten Sambas untuk menggarap lahan pertanian yang ada di Dusun Sebatu Timur Desa Tebing Batu Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas.