Tiga Pemuda Sambas Renggut Kehormatan Perempuan Dusun Capel
"Trauma" jelas kata itu yang bisa menggambarkan suasana hati yang dialami oleh seorang wanita muda Wa (18).
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SAMBAS - "Trauma" jelas kata itu yang bisa menggambarkan suasana hati yang dialami oleh seorang wanita muda Wa (18), warga dusun Capel Desa Sendoyan Kecamatan Sejangkung.
Betapa tidak, belum kering makam suaminya yang baru dua bulan lalu meninggal dunia akibat sakit keras, namun kembali bayangan lara kembali harus dihadapinya setelah menjadi korban kebiadaban oleh 3 pemuda bejat sekaligus pekan lalu ini.
Kepada Tribun, Wa mengatakan kejadian pahit tersebut dialaminya Minggu (10/1/2016) sekitar pukul 21.00 WIB lalu berawal saat ia akan menuju jamban umum yang tak jauh dari rumahnya untuk membersihkan kaki.
"Saya waktu itu dari rumah mau pergi ke jamban, mau cuci kaki karena jalannya becek," ujarnya, Senin (18/1/2016).
Kemudian tak jauh dari jamban ia bertemu temannya, Wl. Lantas teman pria berusia sekitar 20-an tahun yang dikenal sejak lama ini kemudian mengutarakan niat kepada Wa untuk membicarakan suatu hal.
"Pas ketemu kawan dibilangnya ada mau dibicarakan ke kami, katanya ada hal penting, saya tanya mau ngomong apa dia bilang adalah," jelasnya.
Kemudian lantaran karena merasa teman dekat, Wa tidak menaruk rasa curiga pun terhadap rekan prianya itu.
"Saya karena percaya dengan dia, karena kawan termasuk akrablah sama dia, masih kerabat juga, makanya saya ikut dia, tapi saya bilang jangan disini ngomongnya tidak enak didepan rumah orang, tapi jangan juga jauh-jauh," urainya.
Kemudian ia pun sepakat mencari tempat untuk mengobrol dengan Wl, namun Wl malah mengajaknya mencari tempat namun perginya menaiki motornya.
"Karena penasaran apa yang mau dibicarakannya, saya mau tapi saya cari tempat. Saya bilang saya pakai jalan kaki saja, dia maksa naik motor,"ujarnya.
Namun baru saja ia menaiki motor, Wl malah dikatakannya tancap gas motor dan menuju arah hutan di Dusun Sendoyan Batu Layar, Kecamatan Sejangkung yang diperkirakan setengah jam menggunakan motor.
"Saya pun nanya kenapa dibawa jauh," ujarnya.
Baru saja bicara sebentar, Wa menagatakan saat itu datanglah 3 pemuda lainnya yang menghampiri ia dan Wl.
"Saya tidak kenal dengan bertiga itu, tapi kalau satu orang diantaranya saya seperti tidak asing dengan wajahnya orang Sendoyan Batu Layar juga,"ungkapnya.
Namun ketika 3 pria itu mendekat dan mulai bergelagat aneh dengan Wa, sementara temannya Wl malah menghilang entah kemana meninggalkannya dengan 3 pemuda lainnya tadi.
Dalam kondisi seperti itu, Wa mulai merasa takut, namun tanpa basa-basi ketiga pemuda yang datang tersebut dikatakannya langsung berbuat asusila dengannya.
INGIN TAHU CERITA SELENGKAPNYA? BACA DI EDISI CETAK TRIBUN PONTIANAK BESOK, SELASA (19/1/2016).