Pengunjung Risih Lihat Siswa Berciuman di Pantai Pulau Datuk

Saya lihat mereka ini sudah tidak berenang-renang biasa. Beberapa pasangan saya lihat berpelukan, bahkan ada yang ciuman.

Penulis: Muhammad Fauzi | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MUHAMMAD FAUZI
Pasangan siswa yang sedang berenang di Pantai Pulau Datuk, Sabtu (19/12/2015). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Pulang awal dari sekolah, dimanfaatkan sejumlah siswa berenang di Pantai Pulau Datuk, Sukadana, Kayong Utara, Sabtu (19/12/2015) risih.

Sayangnya, beberapa siswa yang berenang di Pantai Pulau Datuk memperlihatkan perilaku yang tidak terpuji.

Beberapa siswa yang masih menggunakan seragam olahraga sekolah, tidak malu-malu bermesraan di pantai dengan berpelukan bahkan berciuman.

Pengunjung Pantai Pulau Datuk, Samsul mengaku miris melihat perilaku siswa yang tidak mencerminkan budaya timur itu. Menurutnya, kemesraan itu tidak pantas dipertontonkan di tempat umum.

"Saya lihat mereka ini sudah tidak berenang-renang biasa. Beberapa pasangan saya lihat berpelukan, bahkan ada yang ciuman. Ini sudah tidak mencerminkan rasa malu, di sinikan ramai pengunjung, gimana reaksi orang yang melihat," kata Samsul.

Warga asal Kabupaten Ketapang ini mengatakan, pergaulan remaja ini sudah sangat kebablasan. Sehingga memang perlu pendidikan ektsra baik yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun orangtua.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara, Romi Wijaya mengaku prihatin dengan perilaku para siswa tersebut.

Namun hal itu terjadi di luar jam sekolah, yang menurutnya sudah tidak menjadi tanggung jawab pihak sekolah.

Menurut Romi, dalam hal ini masyarakat dan orangtua harus lebih berperan mengantisipasi hal tersebut.

"Itu terjadi di luar jam sekolah sehingga menjadi tanggung jawab orangtua dan masyarakat akan hal tersebut," terangnya melalui pesan singkat, Minggu (20/12/2015).

Ia mengatakan, pemerintah melalui dinas pendidikan sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan pencegahan.

Di antaranya melalui razia pada jam-jam tertentu, sosialisasi, penyuluhan-penyuluhan dan pembinaan di sekolah-sekolah.

Jika ada laporan yang masuk ke pihak sekolah terkait perilaku siswanya, kata Romi, pihak sekolah wajib mencari kebenarannya. Jika terbukti, akan dilakukan pembinaan kepada siswa tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved