Polisi Buru Dua Tersangka Baru Serangan Paris
Kantor jaksa federal dan hakim penyelidik berhadap dapat meminta kembali kepada publik untuk memperhatikan dua tersangka baru yang dicari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Polisi memburu dua tersangka baru yang diduga membiayai pelarian tersangka serangan Paris dari Perancis, Salah Abdeslam, menurut jaksa penuntut Belgia.
Pasangan itu "bersenjata dan berbahaya" dan mereka diperkirakan membantu Abdeslam pergi ke Hungaria pada September.
Penyelidik mengatakan kemungkinan Abdeslam, mendorong tindakan bom bunuh diri di stadion Stade de France terhadap target mereka di malam serangan Paris.
Serangan yang terjadi pada 13 November lalu, menewaskan 130 orang dan lebih dari 350 orang terluka.
Polisi Belgia mengatakan Abdeslam sempat berhenti di perbatasan Austria-Hungaria pada September lalu ditemani oleh dua orang Soufiane Kayal dan Samir Bouzid yang membawa identitas palsu.
"Kantor jaksa federal dan hakim penyelidik berhadap dapat meminta kembali kepada publik untuk memperhatikan dua tersangka baru yang dicari oleh penyelidik," jelas pernyataan jaksa.
Peran Abdeslam dalam serangan Paris masih belum jelas. Ada dugaan dia membawa sebuah bom bunuh diri pada malam itu tetapi kemudian menentangnya.
Belgia juga mengeluarkan peringatan internasional untuk menangkap tersangka lainnya, Mohamed Abrini, 29 tahun, yang mengemudi mobil yang ditumpangi Abdeslam ketika berhenti di SPBU di Paris.
Nama Soufiane Kayal digunakan untuk menyewa sebuah rumah yang dicari penyidik pada November lalu setelah serangan Paris.
Polisi menemukan kartu identitas Samir Bouzid digunakan untuk mentransfer uang kepada Hasna Aitboulahcen, sepupu pemimpin serangan Abdelhamid Abaaoud, empat hari setelah tragedi Paris.
Keduanya Aitboulahcen dan Abaaoud tewas dalam serangan polisi di kawasan Saint-Denis, Paris bersama dengan orang ketiga yang belum dapat diidentifikasi.
Sebelumnya, pada Jumat lalu, salah satu cafe yang menjadi lokasi serangan La Bonne Biere di Paris, telah dibuka untuk pertama kalinya.
