Hari ini, LPAC Pontianak Launching Tujuh Buku
Sejumlah 7 judul buku dilaunching Lembaga Pendidikan Alqadrie Centre (LPAC) Pontianak di lantai III Gedung Rektorat Universitas Tanjungpura (Untan).
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah 7 judul buku dilaunching Lembaga Pendidikan Alqadrie Centre (LPAC) Pontianak di lantai III Gedung Rektorat Universitas Tanjungpura (Untan), Kamis (22/10/2015) sekitar pukul 08.30 WIB.
Rektor Untan, Prof DR Thamrin Usman DEA menandai peluncuran tujuh buku tersebut, dengan disaksikan sejumlah kalangan akademisi, penulis dan mahasiswa yang hadir.
Lima dari tujuh buku yang diluncurkan, merupakan karya Prof Dr H Syarif Ibrahim Alqadrie, M Sc, yang selain berkiprah sebagai salah satu dosen senior di Untan ia juga merupakan satu di antara pendiri LPAC, yakni berjudul Perjalanan Rokhani dan Fisik Penuh Mu'jizat; Kisah Perjalanan Ibadah Haji di Tanah Suci 1433H/2012M". Kemudian dua seri buku berjudul Kalimantan & Kalimantan Barat; Potensi, Fenomena dan Dinamika Sosial, Budaya & Politik Dan Tantangan Kedepan. Matahari Akan Terbit di Barat, serta satu buku berjudul Ide & Pemikiran.
Sedangkan dua buku lainnya adalah hasil karya para relawan LPAC. Yakni buku berjudul Ceritera dari Negeri Remah-remah Roti yang ditulis Vivi Al- Hinduan, serta satu buku berjudul Jeritan Petani Karet ditulis bersama oleh Ismail Marzuki, Dodi Aprilian, Elisya Yulistika, Pudji Rahayu, Utin Sumarni, Dian Ayu Pratiwi, Aghatha, Emi Wahyuni, Faraz Sumaya, Hayani, Jusfrizal, Masuda, Novianty, Rika Rahmain, Suci Nanda Lestari, Supriadi, Utin Arie Anggraini, Yanti Indriani dan Merry.
Ketua Lembaga Pendidikan Alqadrie Centre (LPAC), Dr H Ngusmanto M Si dalam sambutannya mengungkapkan bahwa LPAC secara resmi berbadan hukum sejak 17 April 2014.
"Lebih setahun berdirinya LPAC, dengan menggunakan nama Alqadrie Centre, ini bukan bermaksud menciptakan Primordialisme atau faham-faham yang sifatnya inklusif, yang mengesankan orang lain tidak bisa bergabung, dan seakan-akan ini miliknya Alqadrie Centre.
Sejak awal didirikan LPAC, pihaknya tak menyimpan maksud tersebut, malah pihaknya ingin mengembangkan multikulturalisme dalam kehidupan, dan keberagaman di Kalbar.