Kabut Asap
Kabut Asap Bisa Memperparah Dampak Asma dan TBC
Mulai semalam dia dirawat, sekarang sudah mendingan, harapan kita segera pulih kembali, ini satu-satunya anak kita
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kabut asap yang melanda Kota Sanggau beberapa hari terakhir mengakibatkan beberapa wargat terkana ISPA. Diantaranya, Nobertus (3), warga Dusuan Engkayu, Desa Meringin Jaya, Kecamatan Parindu ini terbaring di RSUD Sanggau, Rabu (16/9/2015).
Ia ditemani sang Ayah, Olen (43) Beserta Ibunya, Lusia Neneng (36). Keadaan Nobertus tidak terlalu parah. Ia yang kala itu mengenakan baju merah tampak masih mampu canda gurau dengan ibu dan bapaknya yang menemaninya di ruangan anak di RSUD Sanggau.
"Kalau dia batuk sudah lama, dari pertengahan musim kemaru kemarin, selain batuk dia juga terkena diare dari hari Minggu yang lalu. Karena diarenya itu tidak sembuh-sembuh sewaktu berobat di Parindu makanya kami memutuskan untuk dibawa ke RSUD Sanggau," kata Olen.
Bahkan ia berangkat menuju RSUD Sanggau pada Selasa malam, tepatnya pukul 22.00 WIB dengan menyewa kendaraan roda empat milik warga setempat dan tiba di RSUD Sanggau pukul 23.30 WIB.
"Mulai semalam dia dirawat, sekarang sudah mendingan, harapan kita segera pulih kembali, ini satu-satunya anak kita," tambah Lusia Neneng yang kala itu sedang menemani sang anak.
Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, dr Jones Siagian menegaskan, kabut asap memang sangat berdampak kepada kesehatan. Kalau asapnya tidak berlangsung lama bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan ringan.
"Kecuali yang bersangkutan sudah memiliki penyakit yang mendasari, contohnya asma, TBC itu kan semakin memperberat yang terkena dampak, tetapi kalau tidak ya terkena ISPA, batuk, pilek, agak sesak," katanya.
Karena, lanjut Jones, partikel debu maupun asap, apakah debu jalanan ataupun asap akan menempel di selaput lendir saluran pernapasan. "Saluran pernapasan itu terasa lebih sempit yang membuat sesak. Kalau berlangsung lama bisa membuat penyakit yang cenderungnya ke penyakit kanker, tapi itu dalam tempo yang lama, " jelasnya.