Tanah Longsor di Banjarnegara

Tak Menyerah Meski Hanya Berbekal Cangkul

Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, setiap tiga jam sekali, Tim Gabungan dari sejumlah relawan, Basarnas, BBanser, TNI dan Polri bergantian.

Editor: Stefanus Akim
Tribun Jateng
Tim Basarnas, Banser, Relawan dan TNI saat melakukan evakuasi di lokasi bencana longsor yang menimpa puluhan rumah di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar, Sabtu (13/12/2014). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BANJARNEGARA - Kerja keras tim gabungan dalam mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jateng patut diapresiasi. Meski hanya menggunakan cangkul mereka tetap semangat untuk menemukan korban jiwa.

Untuk memudahkan pekerjaan, tim gabungan evakuasi korban longsor dibagi menjadi beberapa shift. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan, setiap tiga jam sekali, Tim Gabungan dari sejumlah relawan, Basarnas, Banser, TNI dan Polri bergantian melakukan evakuasi di lokasi longsor.

Meskipun menggunakan perlengkapan yang sederhana seperti sekop, cangkul, gergaji mesin dan golok, mereka bersemangat bekerja sejak pukul 08.00 hingga pukul 17.00.

Tim Gabungan yang melakukan evakuasi, sudah dibagi ke empat sektor. Adapun di masing-masing sektor sudah ada dua sampai tiga tim yang melakukan evakuasi.

Syamsul Maarif berharap, Tim Gabungan tetap menjaga kekompakan sesama para relawan dalam mengevakuasi korban longsor. "Kemungkinan masih banyak korban yang tertimbun material longsor. Sehingga, proses evakuasi harus terus dilakukan," papar dia.

Data terakhir di Posko Induk menyebutkan, korban meninggal dunia akibat longsor hingga Minggu (14/12) hingga pukul 18.00 mencapai 39 orang.

Diperkirakan jumlah korban meninggal dunia akan terus bertambah, sebab sekitar 60-an orang masih tertimbun material longsor di lokasi kejadian.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved