Enggang Borneo Berbagi Bersama Kaum Dhuafa
Secara legalitas hukum, komunitas ini didirikan berdasarkan akta Notaris dengan memiliki sekretariat resmi.
ENGGANG Borneo berdiri pada 29 Februari 2004 sebagai Klub Bulutangkis Dewasa Putra. Dalam perjalanan waktu berkembang menjadi banyak Tim hingga Pelatihan Profesional Bulutangkis Anak-anak dan Remaja. Dari kumpulan tersebut berkembang ke arah kemanusiaan. Dengan tujuan membantu para kaum dhuafa.
Kegiatan yang dilakukanpun semakin banyak. "Alhamdulillah berkembang dengan berbagai kegiatan seperti Ramadan, Tour Keluarga Besar EB, distribusi zakat & sedekah, pengembangan usaha, bakti sosial, rumah Ssnggah dhuafa, teman berbagi masalah, ambulan gratis, kumpulan Pendonor Darah dan lain-lain," tutur Benny Arifin, salah satu donatur kegiatan kemanusian yang sering dilakukan.
Secara legalitas hukum, komunitas ini didirikan berdasarkan akta Notaris dengan memiliki sekretariat resmi.
Untuk menjadi anggota komunitas ini, siapapun tidak ada larangan. "Siapa saja yang berminat untuk bergabung sesuai tujuan dan bentuk Kegiatan yang dilaksanakan tanpa batasan golongan, suku, agama dan status sosial," tambahnya.
Sampai saat ini pendanaan yang mereka kumpulkan, belum ada campur tangan atau uluran tangan sedikitpun baik dari Pemerintah, LSM, maupun tayasan manapun. Benar-benar 100 persen dari anggota dan dermawan yang terbagi dari zakat maal tahunan khusus untuk golongan yang berhak sesuai Syariat Islam
Infaq Tunai, Sedekah, Sandang dan Pangan untuk para Dhuafa yang membutuhkan
Infaq rutin minimal Rp 50.000/bulan per orang bagi yang berminat berbagi rezeki dengan segala yang akan dialokasikan kepada yang berhak sesuai kebutuhan masing-masing. Serta Iuran rutin bulanan Rp 110.000/bulan per orang khusus untuk Pelatihan Bulutangkis
Untuk transparansi dan silahturahmi, laporan keuangan dan kegiatan selalu mereka sampaikan secara periodik dan mereka juga sangat senang jika anggota dapat bersilahturahmi dengan keluarga Dhuafa baik secara mandiri maupun ikut tim saat distribusi sandang pangan dan kunjungan.
Walaupun dengan kenyataan dana dan fasilitas sekarang yang masih jauh dari cukup, namun mereka selaku Pelaksana tetap berkomitmen untuk sekuat tenaga menjalankan semua ini walaupun masih banyak halangan yang Insya Allah selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT untuk jalan keluarnya.
Mereka berusaha untuk mengetuk nurani setiap manusia untuk berbagi dengan jalan apapun dan dimanapun kepada saudara-saudara di sekeliling kita yang memerlukan dengan kehidupan yang jauh kurang beruntung dari kita. "Insya Allah dari setiap perbuatan kita lakukan akan menjadi bekal kebaikan di dunia dan akhirat mulai dari alam Kubur. (Tribun Cetak)