Maksimalkan Diri Lewat Komunikasi
"Mereka yang pandai berbicara baik itu face to face atau di hadapan banyak orang maka komunikasi yang terjalin akan lebih nyaman.
TIDAK semua orang memiliki keberanian berbicara tentang sesuatu di depan orang banyak. Khususnya para anak muda. Kerap mereka sering malu dan minder ketika harus berbicara di depan khalayak ramai.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Alwa Rerizia, Owner Queen Management ini membentuk sebuah tim dengan membuka Public Speaking School. Sekolah ini didirikannya pada empat tahun lalu. Dan sekarang sudah sekitar 200 alumni keluaran dari sekolah ini.
"Siapa saja yang ingin sekolah ini tidak ada larangan. Enggak lama proses pengajarannya. Hanya 2 bulan. Belajarnya selama satu setengah jam. Dan rutin mengikuti pelajaran dua kali dalam seminggu," ungkap Alwa panggilan akrab Mahasiswi semester 4 Jurusan Pendidikan Tekni Informatika STKIP Pontianak ini kepada Tribun, Rabu (2/5).
Dikatakannya public speaking sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak manfaat yang didapat ketika seseorang memiliki public speaking yang bagus.
"Mereka yang pandai berbicara baik itu face to face atau di hadapan banyak orang maka komunikasi yang terjalin akan lebih nyaman. Orang lebih percaya. Dan orang bisa memahami apa yang disampaikan. Intinya kita dapat memaksimalkan diri dimanapun kita berada," terangnya.
Dengan lewat sekolah ini, ia membagikan ilmu public speakingnya kepada orang banyak. Yakni lebih pada pengaplikasiannya di kehidupan bermasyarakat. "Di sini kita berikan sesuai tahapan yang ada. Yaitu melalui pendekatan psikologi, pemaparan teori setelah itu prakteknya," tambahnya.
Mereka yang awalnya pemalu dan canggung berbicara di depan orang banyak, setelah mengikuti kelas public speaking ini, dikatakannya mengalami progress yang baik. "Beberapa di antara mereka merasakan public speaking yang dipelajari memudahkan mereka dalam pekerjaan yang digeluti," ucapnya.
Tak hanya sekolah Public Speaking yang dikelolanya kini, ia juga merambah dengan membuka kelas kepribadian di bawah kelola Queen Management miliknya. "Kelas ini melengkapi dari sekolah public speaking yang ada. Kalau kelas kepribadian, hanya mereka yang memenuhi syarat bisa mengikuti kelas. Di antaranya kalau perempuan harus memiliki tinggi 155cm dan laki-laki 175cm," pungkasnya.
Mereka lulusan dari jebolan sekolah Public Speaking dan kepribadian itu, sering diberdayagunakan pada berbagai event. "Kita memanfaatkan alumni lulusan sekolah yang kita kelola. Kadang mereka kita libatkan sebagai MC pada suatu acara. Kadang dipergunakan sebagai model di pagelaran fashionshow kita. Mereka selalu kita libatkan dalam berbagai event. Sehingga ilmu yang mereka dapat mampu teraplikasikan dengan baik," ujarnya.
Anak bungsu dari pasàngan M Ali dan Syamsiah ini tergolong anak muda yang mandiri dan aktif. Meskipun usia masih beli, ia mampu menghandle banyak kegiatan penting.
Selain sibuk mengelola sekolah Public Speaking dan Kepribadian tadi, ia juga disibukkan dengan berbagai kegiatan di Event Organizer (E0)nya.
"Tidak sulit menjalankan usaha di bidang EO. Tidak perlu pakai modal. Dan pengerjaannya simple. Yang penting kita bisa menganalisa masalah di lingkungan sekitar kemudian diangkat dalam suatu acara (event)," tuturnya.
Berbagai event telah diselenggarakannya. Event- event itu berkutat lebih mengangkat permasalahan yang sering terjadi di dalam kehidupan kita. Hampir tujuh puluh lima persen mengangkat tentang masalah perempuan. Dan 25% nya lebih pada acara dari perkembangan isu yang ada.
Ia berharap selain berupaya mendapatkan keuntungan dari profit event yang diselenggarakan, setiap orang yang mengikuti acara yang digelarnya dapat merasakan suatu sensasi yang berbeda. (tribun cetak).