Hari Sumpah Pemuda
Polisi Terperanjat Lihat Mahasiswa Bawa Senapan AK 47
Para mahasiswa mengusung keranda sebagai simbol hilangnya makna Sumpah Pemuda yang diperingati Senin hari ini.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BONE - Aparat kepolisian yang sedang mengawal aksi unjukrasa yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bone di Kota Watampone, Sulawesi Selatan, Senin (28/10/2013), terperanjat. Bagaimana tidak, mahasiswa yang berunjukrasa menentang senjata api AK 47.
Rupanya, agar terlihat keren, mahasiswa membawa replika senjata api, baik laras panjang maupun pendek. Selain replika senapan AK 47, mereka juga membawa replika pistol dan revolver. Barang mainan itu mirip sekali dengan aslinya. Replika itu merupakan karya para narapidana lembaga pemasyarakatan setempat.
Pada unjukrasa yang digelar di Bundaran Merdeka Watampone itu, para mahasiswa mengusung keranda sebagai simbol hilangnya makna Sumpah Pemuda yang diperingati Senin ini. Selain berorasi, mahasiswa juga menutup jalan hingga memacetkan arus lalu lintas.
"Sumpah Pemuda puluhan tahun silam ternodai oleh para pejabat yang korup dan menguras keringat rakyat," teriak Fadil, salah seorang pengunjuk rasa.
Sekira pukul 11:00 Wita, para mahasiswa bergeser ke Lapangan Merdeka. Mereka berniat menurunkan bendera Merah Putih menjadi setengah tiang. Aksi ini sempat diwarnai adu mulut lantaran polisi menghalangi niat pengunjuk rasa.
Mahasiswa akhirnya mengalah dan bergerak ke kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat dan hendak berdialog dengan bupati terkait banyak pelanggaran yang dilakukan oleh para pejabat setempat. Gagal menemui bupati, mahasiswa kemudian menuju kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat dan berdialog dengan anggota dewan.
Laporan: Kontributor Kompas.com/Abdul Haq
