6.000 Orang Peringati Bom Atom Nagasaki
Pagi ini sekitar 6.000 orang di Nagasaki, Jepang memeringati korban bom atom meledak pukul 11.02 tanggal 9 Agustus 1945.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, NAGASAKI - Pagi ini sekitar 6.000 orang di Nagasaki, Jepang, memeringati korban ledakan bom atom di kota tersebut yang terjadi pada tanggal 9 Agustus 1945, pukul 11.02 waktu Jepang. Bom tersbeut dijatuhkan Amerika Serikat (AS) pada perang dunia kedua. Sejumlah sumber menyebutkan sekitar 74.000 penduduk Nagasaki tewas kala itu tewas.
Pada kesempatan peringatan tersebut Wali Kota Nagasaki, Iccho Itoh, mengimbau negara-negara adidaya nuklir untuk melakukan penyusutan senjata atom. Ia juga mengimbau warga AS bisa terus mendesak pemerintahnya agar mau memusnahkan senjata atom.
Itoh mengeritik pengembangan senjata nuklir mini oleh Amerika Serikat. Itoh mengatakan, Amerika Serikat tidak mengindahkan kewajiban internasionalnya.
Pada peringatan di Nagasaki tersebut, AS pun mengirimkan perwakilannya James P Zumwalt untuk memperingati tragedi yang membawa Jepang menyerah pada Perang Dunia II.
Dalam kesempatan itu Zumwalt bergabung dengan warga Nagasaki dan PM Jepang Naoto Kan. Seperti diketahui pada 9 Agustus 1945 Bom atom "Fat Man" dijatuhkan di Nagasaki. Sebelum menjatuhkan "Fat Man" di Nagasaki, AS sudah mengebom Hiroshima dengan bom atom yang diberi nama "Little Boy" pada 6 Agustus 1945. Di Hiroshima korban tewas diperkirakan mencapai 140 ribu jiwa.
Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki atas perintah Presiden AS Harry S Truman. Enam hari setelah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Saat pengeboman berlangsung AS menggunakan dua pesawat Boeing B-29 Superfortress yang bertolak dari Pangkalan Militer AS di Filipina. Pemilihan dua kota ini, didasarkan atas kekuatan laut yang dimiliki kedua kota. Hiroshima saat itu menjadi markas militer Jepang. Hiroshima juga dikenal sebagai kota pelabuhan, sedangkan Nagasaki dikenal sebagai industri perkapalannya.