Channel Kemanusiaan Segera Tayang
TV Channel Kemanusiaan ini akan memberikan layanan informasi dengan mengangkat isu-isu kemanusiaan secara luas
"TV Channel Kemanusiaan ini akan memberikan layanan informasi dengan mengangkat isu-isu kemanusiaan secara luas, tuntas dan akurat serta aktual tanpa bayar atau gratis," kata penanggung jawab sekaligus pemilik PT TV Kemanusiaan Internasional Indonesia, Andre Bangsawan, di Jakarta, Rabu (29/2/2012).
Menurut Andre Bangsawan, Channel Kemanusiaan merupakan terobosan baru dalam upaya memberi pelayanan kepada masyarakat untuk memperoleh informasi bagi peningkatan wawasan dan pengetahuan yang luas.
Menurut mantan awak salah satu televisi swasta nasional ini, Channel Kemanusiaan merupakan televisi satelit pertama di Indonesia yang fokus pada misi kemanusiaan.
"Siarannya tidak menggunakan sistem `teresterial broadcast` seperti televisi konvensional seperti sekarang," kata Andre.
Siaran Channel Kemanusiaan akan dipancarkan melalui satelit Palapa D pada frekuensi 3972 mhz dengan polarisasi horizontal dan mulai Maret akan berpindah ke frekuensi 3980 mhz (vertikal). Menurut Andre, siaran televisi kemanusiaan ini akan menjangkau seluruh Nusantara dengan antena parabola, tidak terkecuali daerah terpencil di pulau, pegunungan, atau hutan di Kalimantan, Sumatera, Papua yang selama ini tidak terjangkau siaran televisi.
Pemimpin Redaksi Channel Kemanusiaan Riadi Lazuady mengatakan meski baru diluncurkan sasaran siaran media ini sudah jelas. Sebab, data yang diperoleh dari Indosat seperti dikutip Public Service & Energy Indosat, Bambang Y Wibowo, hingga 2011 tercatat ada 11.000 pengguna antena parabola di Indonesia. Bahkan, angka yang dilansir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu bisa lebih besar dari jumlah tersebut.
Pihak manajemen Channel Kemanusiaan juga sedang menjajaki kerja sama dengan televisi kabel di seluruh Indonesia. Karena itu, nantinya setiap pelanggan televisi kabel di Indonesia bisa menikmati siaran Channel Kemanusiaan tanpa harus menambah biaya langgaran yang saat ini di daerah cukup murah, yakni Rp 25 ribu per bulan.
Selain bisa diterima di seluruh wilayah Indonesia, kata Andre, Channel Kemanusiaan juga bisa dipancarkan ke lebih dari separuh wilayah dunia seperti negara ASEAN, Asia Pasifik, Afrika, dan Timur Tengah.
"Adapun visi dari Channel Kemanusiaan adalah menyuarakan suara hati, meningkatkan taraf hidup manusia, khususnya manusia Indonesia, melalui tayangan program kemanusiaan dan perdamaian," kata Andre.
Meski demikian, tambahnya, siaran ini tidak sekedar menyajikan berita, tetapi dapat pula bersifat menghibur, informatif, kritis, serta mencerdaskan dan memberdayakan.
Sementara produser Channel Kemanusiaan Andi Sangkarya menambahkan, media ini mempunyai misi untuk menjadi jembatan sekaligus mediator yang menghubungkan antara masyarakat dengan pemerintah dan kalangan swasta maupun sebaliknya.
"Melalui media ini pula, masyarakat di pelosok mana pun bisa mendapatkan akses informasi maupun finansial ekonomi, karena masyarakat dapat tersentuh oleh pemerintah, LSM, maupun pengusaha yang mempunyai visi dan misi memanusiakan atau memberdayakan manusia," kata Andi.
Untuk mewujudkan visi dan misi kemanusiaan, Channel Kemanusiaan akan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) yang saat ini dipimpin mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan, tambahnya, sebagai komitmen kemanusiaan, sebagian penghasilan televisi satelit ini akan disumbangkan ke PMI.
Menurut Andi yang berpengalaman dalam mengelola siaran televisi lokal dan sebelumnya di radio publik, Channel Kemanusiaan telah menyiapkan program siaran yang diyakini akan sangat menarik dan menyentuh pemirsa.
Misalnya, Investigasi Kemanusiaan yang dapat menyajikan Bagaimana pengalaman seorang bidan membantu persalinan warga di Badui, atau bagaimana perjuangan seorang guru yang mengajar anak suku Bajo di Sulawesi Tenggara yang tiap hari harus masuk pulau berperahu.