Citizen Reporter

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak di Desa Peniti Luar Kenalkan Cara Membuat Temet atau Kerupuk Basah

Berbagai kegiatan mulai dari mengajar di sekolah, bersosialisasi, mengikuti kegiatan masyarakat, dan masih banyak lagi.

Penulis: Syahroni | Editor: Ishak
ISTIMEWA
Mahasiswa IAIN Pontianak membuat kerupuk basah. 

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak di Desa Peniti Luar Kenalkan Cara Membuat Temet atau Kerupuk Basah

Citizen Reporter
Fawzia
Mahasiswa KKL IAIN Pontianak

MEMPAWAH - Kelompok 49 kKL IAIN Pontianak yang berlokasikan di Desa Peniti Luar, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah memang sudah berniat akan membuat Temet di lokasi KKL sebelum pergi bertugas.

Kerupuk Basah atau nama lainnya Temet merupakan kuliner khas Kapuas Hulu, bentuknya yang memanjang seperti batang, teksturnya kenyal dan menggiurkan, terbuat dari perpaduan daging ikan dan tepung beserta rempah-rempah yang umum digunakan untuk memasak didapur.

Sumarni merupakan peserta wanita yang paling diandalkan para peserta lainnya dalam hal kuliner, terlebih lagi dalam pembuatan Temet. Kebetulan kelompok 49 ini sebagian besar dari mereka berasal dari kabupaten yang sama, yaitu Kapuas Hulu.

Mereka adalah Sumarni, Kas, Zia, Resty, Linda, Syawa, Siti dan Nurul, sisanya ada yang berasal dari Sintang, Melawi, Ambawang, dan satunya lagi merupakan masyarakat asli lokasi KKL, Widya Melani.

Baca: Kelompok 49 KKL Integratif 2019 IAIN Pontianak di Desa Peniti Luar Belajar Menganyam Lekar

Baca: Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kolaborasi Bersama Perangkat Desa Jelang Perayaan HUT RI Ke – 74

Berbagai kegiatan mulai dari mengajar di sekolah, bersosialisasi, mengikuti kegiatan masyarakat, dan masih banyak lagi.

Namun Sumarni dan temannya yang kebetulan pulang mengajar langsung menyempatkan diri membuat kerupuk basah.

Para peserta KKL IAIN ini memperkenalkan kerupuk basah pada masyaraka setempat.

Bahan-bahannya ialah 3 kilogram ikan Patin yang sudah digiling atau dihaluskan, 2 kilogram tepung Kanji, tepung sagu sekilo gram, bawang putih secukupnya, garam secukupnya, lada secukupnya dan micin secukupnya.

Proses pembuatannya tidak begitu rumit, mulai dari menghaluskan bumbu dan langsung dicampurkan ke daging ikan Patin, kemudian campur sedikit air agar bumbu tercampur rata dengan daging.

Baca: Sambangi Sekolah Dasar di Natuna, Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Lakukan Ini

Baca: Mahasiswa IAIN Pontianak Laksanakan Gotong Royong Bersama Warga Desa Jeruju Besar 

Kemudian masukkan tepung Kanji dan tepung sagu sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga kalis. Setelah adonannya selesai ambillah setumpuk adonan sekitar satu sampai dua ons, bulatkan, kemudian gulung memanjang.

Di sisi lain Kasmawati yang belum begitu mengerti bagaimana teknik menggulung Temet, ia segera berinisiatif menggoreng kacang tanah untuk membuat sambal yang nantinya akan dimakan bersama Temet.

Kemudian ia haluskan kacang tersebut dan mencampurkannya dengan bahan-bahan lainnya, seperti cabai, garam, irisan bawang goreng dan gula merah.

Semua bahan dimasak dengan air secukupnya.

Sambil menjalani proses pembuatan Temet dan sambalnya mereka sambil bercerita menghayal bahwa Temet tersebut sudah siap disantap beramai-ramai. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved