Melalui Program READ-SI, Sanggau Dapat Kucuran Dana Rp 14 Milyar
Bupati Sanggau, Paolus Hadi membuka kegiatan Start Up Workshop Program Read-Sl "Fural Empowerment And Agricurtural Deplovment Scaling
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
Melalui Program READ-SI, Sanggau Dapat Kucuran Dana Rp 14 Milyar
SANGGAU - Bupati Sanggau, Paolus Hadi membuka kegiatan Start Up Workshop Program Read-Sl "Fural Empowerment And Agricurtural Deplovment Scaling Up Initiative" tingkat Kabupaten Sanggau tahun anggaran 2019 di aula Kantor Bupati Sanggau, Senin (29/7/2019).
Hadir juga Majager program READ-SI, Wahyu Rahmana dan Deputi program READ-SI dari Badan Penyuluhan Pertanian Kementan RI, Irma Kurnia, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau, H John Hendri, Jajaran OPD Sanggau, Kemuduian, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan undangan lainnya.
Kadishanpang Hortikan Sanggau, H John Hendri menyampaikan, Bahwa READ-SI adalah program kerjasama antara Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemterian Keuangan dengan Fund for Agricultural Development disingkat IFAD, sebuah badan keuangan atau dana internasional untuk pengembangan pertanian.
"Untuk Kalimantan Barat, cuma Sanggau dan Sambas yang dapat program ini. Program ini berlangsung selama lima tahun yang dimulai dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2023, "katanya, Senin (29/7/2019).
Baca: FAKTA dan Kejanggalan Warga Kalbar yang Dikabarkan Meninggal dan Hidup Lagi, Istri Turut Membantu
Baca: Jumlah Orang Terjangkit Virus HIV/AIDS di Mempawah Cukup Tinggi, Dewan Minta Semua Pihak Pro Aktif
Baca: Tercatat! Sudah 14 Orang di Mempawah Terjangkit Virus HIV/AIDS Dalam 6 Bulan Terakhir
Hendri menjelaskan, bahwa program READ-SI adalah program pemberdayaan masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan. Di Kabupaten Sanggau, ada tiga Kecamatan yang menjadi fokus pembinaan yakni Beduai, Sekayam dan Entikong.
"Tujuannya mengurangi angka kemiskinan. Kalau petani sudah mampu mengusai misalnya teknik pertanian, diharapkan para petani kita mendapatkan hasil yang maksimal sehingga ekonomi mereka meningkat,"tegasnya.
Kabupaten Sanggau lanjutnya, dalam program ini mendapatkan alokasi anggaran sebanyak Rp 14 Milyar selama lima tahun.
Ditahun awal program ini, akan menyasar penguatan kapasitas tenaga lapangan, mulai dari Penyuluh maupun tenaga pendamping lainnya.
"Makanya hari ini kita namakan Star up, karena ini tahap awal. Untuk tahun kedua, program ini akan menyasar penguatan kelompok tani. Misalnya nanti dalam pengadaan saprodi, Alsintan dan lain sebagainya,"tuturnya.
Tahun ketiga,kata Hendri, program ini bakal menyasar bagaimana proses temu usaha atau bisnis.
"Seperti yang disampaikan pak Bupati tadi kan, petani itu jangan diberikan semua pekerjaan atau beban, mulai dari pembibitan, penanaman hingga pemasaran, kalau bisa dibagi-bagi,"tegasnya.
Kemudian dilanjutkan dengan pemasaran, tahun ke empat terkait keterlibatan lembaga keuangan pendukung dan terakhir adalah pemasaran hasil.
"Hari ini sebenarnya yang kita bahas itu bagaimana mengerjakan kegiatan dilapangan, dan program ini sudah ada, kemudian usulan petani sudah ada, "ujarnnya.
Itulah, lanjut Hendri, yang dikatakan ada sekolah lapangan atau SL. "Hari ini kita bicara bagaimana kita menyiapkan administrasinya, SPj nya dan data pendukung lainnya karena ini dana hibah, yang awalnya harus disuport dulu oleh APBD,"tegasnya.
Sementara itu, Bupati Sanggau, Paolus Hadi dalam sambutanya mengucapkan terima kasih karena Kabupaten Sanggau ditetapkan sebagai daerah pelaksanaan program READ-SI sebagai lanjutan dari program replikasi Read yang telah dilaksanakan selama tiga tahun ini.
"Mudah-mudahan dengan adanya program ini, dapat secara bersama-sama untuk melakukan pendampingan sinergi, terukur, dan berkelanjutan pada kawasan cepat tumbuh dan tertinggal, "katanya.