Kunjungi Penderita Jantung Bocor, Suhardi Lakukan Langkah Ini untuk Bantu Dani
Tentu menurut Suhardi untuk membantu meringankan keluarga Dani perlu perhatian dan kepedulian seluruh unsur masyarakat.
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin
Kunjungi Penderita Jantung Bocor, Suhardi Lakukan Langkah Ini untuk Bantu Dani
SEKADAU - Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Sekadau, Suhardi mengunjungi kediaman keluarga Dani Santoso di Jalan Pangeran Ratu RT 001, RW 001, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Jumat (26/7). Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi Dani, warga yang mengalami jantung bocor.
"Pertama kunjungan ini adalah untuk bersilaturahmi dengan pasien, seperti yang diberitakan di media massa, bahwa warga bernama Dani ini mengalami jantung bocor," ujar Suhardi,
Dani yang baru berusia 22 tahun, mengalami sakit jantung sejak 2 tahun belakangan. Sehari-hari, orang tua Dani bekerja sebagai penjual pentol kuah keliling, dan penghasilannya pun tak menentu.
"orang tuanya Dani ini bekerja sebagai penjual pentol kuah, memang kondisinya cukup memprihatinkan. Sehingga untuk biaya berobat juga mereka kesulitan," katanya.
Baca: Wakil Bupati Mempawah Lantik 72 Anggota BPD Desa Terbaru
Baca: Cegah Karhutla, PT Agrolestari Mandiri Jalin Kerjasama dengan PT Bumitama Gunajaya Agro
Ia mengaku pemerintah dalam hal inj akan mencarikan solusi terbaik untuk Dani, terlebih menurutnya ini sesuai dengan program pemerintah daerah dalam membantu masyarakat tidak mampu.
"Kami akan ubah jaminan kesehatan (BPJS) mandiri milik Dani ini ke jaminan kesehatan daerah, mungkin ini langkah awal yang akan dilakukan," lanjutnya.
Tentu menurut Suhardi untuk membantu meringankan keluarga Dani perlu perhatian dan kepedulian seluruh unsur masyarakat.
"Bukan hanya pemerintah daerah saja, perlu kepedulian kita semua, terutama dunia usaha, masyarakat yang peduli terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan," tuturnya
Terlebih dengan kondisi Dani yang mengalami sakit jantung dan harus dioperasi ke Jakarta. Karena itu ia juga meminta perangkat desa hingga RT dapat pro aktif mendata warga yang masuk kedalam kategori kurang mampu.
"Kalau dari dinas inikan tidak bisa setiap hari turun ke rumah-rumah warga, perlu kepedulian warga dan lingkungan sekitarnya, terutama ketua RT dan Kepala Desa. Lakukan pendataan dan segera laporkan jika ada keluarga yang kurang mampu, ini akan membantu kami menyalurkan program agar tepat sasaran," pungkas Suhardi.