Siswa SMAN 1 Rasau Jaya Temukan Teknologi Listrik Alternatif Tenaga Air Gambut, Dinamai Nikipadang
Nikipadang adalah proyek yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam, untuk dijadikan sebagai energi listrik alternatif
Siswa SMAN 1 Rasau Jaya Temukan Teknologi Listrik Alternatif Tenaga Air Gambut, Dinamai Nikipadang
KUBU RAYA - Irvan dan Afifah merupakan anggota dari satu diantara tim yang ikut dalam perlombaan Parade Cinta Tanah Air kategori SMA yang di gelar Kementerian Pertahanan Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (24/7) di Graha Teddy Kustari Lanud Supadio Kab Kubu Raya.
Pada perlombaan itu keduanya yang merupakan siswa dari SMA Negeri 1 Rasau Jaya yang menampilkan proses terjadinya listrik alternatif yang dihasilkan menggunakan air gambut. Listrik alternatif ini diberi nama Nikipadang.
Nikipadang adalah proyek yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam, untuk dijadikan sebagai energi listrik alternatif.
Nikipadang dalam hal ini menggunakan air gambut sebagai larutan elektrolit yang memiliki peran sebagai jembatan elektron antara elektroda-elektrodanya.
Baca: Tingkatkan Daya Listrik, Tidak Perlu Ganti Meteran
Baca: Pengaruh Pohon Terhadap Aliran Listrik, Ini Penjelasan PLN
Pemilihan gambut sebagai bahan utama dari penelitian ini adalah karena menurut hasil inventarisasi berbasis teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis tercatat seluas 1,729 juta ha atau 29,99% dari luas total wilayah dan air gambut memiliki kadar ph 4.0.
Dengan perhitungan semakin rendah ph asam, maka sifat elektrolit pada asam akan semakin kuat.
Sehingga air gambut merupakan bahan pemilihan yang tepat.
Irvan menjelaskan perlu diketahui, air gambut tidak menghasilkan listrik.
Tetapi air gambut digunakan sebagai larutan elektrolit yang berperan sama seperti asam sitrat pada jeruk lemon.
Baca: Petugas Cek Meteran Listrik, Warga Baiknya Minta Tunjukkan Tanda Pengenal
Baca: BPBD Kalbar Siap Upayakan Pencegahan Karhutla, Harap Zero Hot Spot
Asam humat dan asam fulvat pada air gambut meskipun memiliki kadar ph yang lebih tinggi jika dibanding asam sitrat juga dapat menjadi larutan elektrolit.
Kemudian Afifah juga menjelaskan alasan sekolahnya memilih mengembangkan Nikipadang.
"Karena pada tahun 2018 Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UPPK) di PLN Unit Induk Wilayah Kalbar mencatat masih ada 625 Desa di Kalimantan Barat yang belum menikmati listrik dari PLN," terangnya.
Irvan dan Afifah mewakili sekolahnya SMAN 1 Rasau Jaya mengharapkan nantinya Nikipadang mampu untuk menghidupkan beberapa alat elektronik yang vital pada bidang komunikasi nirkabel.
Contohnya adalah komputer server pada Base Transceiver Station yang biasanya ada pada stasiun telekomunikasi nirkabel. (Marpina Sindika Wulandari)