Ahyadi: Penyiaran Harus Miliki Keseimbangan Orientasi Sosial dan Profit

Sekalipun penyiaran merupakan kegiatan bisnis, tetap saja harus muncul keseimbangan orientasi antara sosial dan profit

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) bekerjasama dengan Dinas Kominfo Singkawang menyelenggarakan kegiatan Literasi Media di aula Hotel Sentosa Singkawang, Jalan Komyos Soedarso, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Barat, Senin (22/7/2019). 

 Ahyadi: Penyiaran Harus Miliki Keseimbangan Orientasi Sosial dan Profit

SINGKAWANG - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) bekerjasama dengan Dinas Kominfo Singkawang menyelenggarakan kegiatan Literasi Media di aula Hotel Sentosa Singkawang, Jalan Komyos Soedarso, Kelurahan Melayu, Kecamatan Singkawang Barat, Senin (22/7/2019).

Kegiatan Literasi Media yang mengusung tema “Bijak Memilh Siaran yang Sehat” dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kominfo Singkawang, Ahyadi.

Literasi media diikuti OPD terkait, Camat se Kota Singkawang, Kepala Sekolah SMP, Organisasi Wanita, Pimpinan Radio dan Televisi, Komunitas dan Masyarakat.

Ahyadi mengatakan pengaruh dari media semakin terasa, ketika lembaga penyiaran berlomba dalam memberikan layanan informasi kepada masyarakat, tanpa terasa media menanamkan ideologi yang berbeda dengan ideologi yang selama ini dihayati.

“Sekalipun penyiaran merupakan kegiatan bisnis, tetap saja harus muncul keseimbangan orientasi antara sosial dan profit,” katanya.

Hal ini juga perlu diimbangi dengan literasi media sebagai budaya tangkal atas dampak negatif media.

Baca: VIDEO: Live Mitra Kukar Vs Persik - Kesempatan ke Puncak Klasemen Liga 2, Cek Hasil Via Live Score

Baca: Seleb Tanah Air Posting Video Turis India Prihatin Sampah Plastik Kota Singkawang, Sebut Renungan!

Literasi media tidak akan berjalan dengan baik tanpa peran serta masyarakat. Peran itu bisa berawal dari organisasi, komunitas, kelompok, budaya local dan individu.

“Kegiatan inilah sebagai salah satu upaya untuk menjaring peran serta masyarakat, baik yang tergabung dalam orgtanisasi maupun individu dalam rangka membuka wawasan mengenai literasi media,” tuturnya.

Ia mengatakan literasi media ini bertujuan agar masyarakat dapat memahami isi siaran, memiliki pemahaman yang baik, mampu menganalisis, menilai, memilih dan memilah tayangan media yang bermanfaat.

Dengan demikian, masyarakat dapat senantiasa mengambil sikap atas sebuah isu atau pesan media tertentu secara bijak dan tidak mudah terbawa arus yang dapat menggiring opini publik menuju hal-hal yang negatif.

“Idealnya, kita mampu mengonsumsi informasi maupun siaran yang dapat mengembangkan potensi kita, sehingga kita tidak mubazir membuang waktu dan menyita pikiran,” ujarnya.

Ahyadi mengatakan, literasi media ini semestinya menjadi tugas bersama, tak hanya pemerintah, tapi juga masyarakat.

Ia berharap masyarakat semakin bijak dalam menerima informasi, berita maupun siaran. Jangan langsung disebarluaskan, tetapi sebaiknya disaring terlebih dahulu dan dipastikan kebenarannya.

Semoga masyarakat semakin cerdas dalam memilih siaran maupun berita, tidak mudah terpancing, tidak mudah menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya.

"Saya mengajak kepada semua untuk lebih bijak dalam memilih siaran, berita dan informasi,” ajak Ahyadi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved