BPBD Telah Tetapkan 100 Desa di Kalbar Berpotensi Karhutla 2019 dan Terjunkan TNI-Polri
BPBD Kalbar ini menentukan 100 desa prioritas penanggulangan atau pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalbar.
BPBD Telah Tetapkan 100 Desa di Kalbar Berpotensi Karhutla 2019 dan Terjunkan TNI-Polri
PONTIANAK - Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar menggelar rapat koordinasi bersama TNI, Polri, BMKG serta BPBD kabupaten kota se Kalbar dan stake holder terkait lainnya.
Dalam rakor yang dilangsungkan pada ruang rapat BPBD Kalbar ini menentukan 100 desa prioritas penanggulangan atau pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalbar.
Khusus di Kalbar Karhutla memang menjadi bencana yang timbul setiap tahunnya, sebab Kalbar memiliki lebih ari 1 juta hektar lahan gambut.
Sedangkan kondisinya sudah rusak sehingga mudah terbakar dan sulit dipadamkan apabila terbakar.
Berbagai cara dilakukan untuk mencegah Karhutla yang sejak 2015 lalu, Kalbar selalu dilanda bencana asap bahkan mengirim asap kenegara tetangga.
Baca: Kompetisi PSSI Kalbar Minim Partisipasi Klub, Ini Harapan Penggiat Sepak Bola Pontianak
Baca: Transaksi Ekonomi dalam Pelaksanaan Ibadah Haji
Baca: JADWAL Shopee Liga 1 2019 - Tiga Big Match di Akhir Pekan hingga Duel Perebutan Tahta Klasemen
Kepala BPBD Kalbar, Lumano saat diwawancarai menegaskan pihaknya telah menetapkan 100 desa yang memiliki potensi tinggi terjadi Karhutla berdasarkan pengalaman dan pengamatan dari berbagai pihak.
100 desa tersebut akan mendapat fokus perhatian lebih guna mencegah terjadinya Karhutla dan bencana asap seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Rakor kali ini kita menetapkan dan menentukan 100 desa dari 182 desa rawan Karhutla," ucap Lumano saat diwawancarai, Kamis (11/7/2019).
Ditetapkannya 100 desa dari 182 tersebut mengingat keterbatasan personel dan anggaran, sehingga desa yang benar-benar krusial dan berpotensi sangat tinggi yang dipilih untuk dikirim personel dalam pencegahannya.
Bukan berarti desa lainnya menjadi dilalaikan, namun fokus Satgas Karhutla saat ditempatkan pada 100 desa tersebut. Apabila terjadi Karhutla didaerah lainnya maka pasukan akan dimobilisasi.
"Memang keterbatasan pasukan dan juga anggarannya, sehingga jita menentujan 100 desa sangat rawan. Tidak menutup bahwa harus 100 desa ini saja, nanti bisa menyebar ke desa desa lainnya, yang penting tidak ada kebakaran hutan dan lahan di kabupaten kota maupun di provinsi," ucap Lumano.
Tujuan akhirnya dari penentuan 100 desa rawan Karhutlantersebut dijelaskan Lumano, tidak ada asap dan api seperti tahun sebelumnya.
Tim yang akan turun nantinya 1000 tentara dan 205 polisi dan BPBD sendiri serta masyarakat. Memang tujuan tim ini adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar jangan membakar serampangan sehingga menimbulkan kebakaran yang tak terkendali.
Ditanya masalah kearifan lokal masyarakat Kalbar yang berladang dan membakar lahannya, Limano menegaskan akan menyikapinya.