Tinjau Venue STQ di Tugu Khatulistiwa, KH Nasaruddin Umar: Masya Allah, Ini Bisa Jadi Monumental
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta , KH Nasaruddin Umar, yang bertindak sebagai dewan pengawas
Tinjau Venue STQ di Tugu Khatulistiwa, KH Nasaruddin Umar: Masya Allah, Ini Bisa Jadi Monumental
PONTIANAK - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta , KH Nasaruddin Umar, yang bertindak sebagai dewan pengawas meninjau penyelenggaran Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional di antaranya di Tugu Khatulistiwa Pontianak, Senin (1/7/2019).
Mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia tersebut menyampaikan kekagumanya terhadap venue pelaksanaan STQ kali ini.
"Saya selaku dewan pengawas menilai mulai dari pembukaan pelaksanaan sangat bagus pelaksanaanya, panitianya kompak. Kemudian pemerintah tahu persis mana tempat-tempat penyelenggaraan,"ujarnya
Dia mengatakan satu di antaranya apa yang ditampilkan di Tugu Khatulistiwa merupakan suatu hal yang tepat untuk sekaligus mempromosikan Tugu Khatulistiwa.
Baca: Peringati Hari Keluarga, Ini Pesan Pemerintah Kapuas Hulu
Baca: Ratusan Orang Ikuti Festival dan Lomba Burung Berkicau Polres Sambas
Baca: Deretan Momen Seleb K-Pop dengan Gaya Fashion Tak Biasa saat di Bandara, Kocak hingga Nyeleneh
"Saya sebenarnya tidak membayangkan seperti ini. Namun setelah saya lihat, Masya Allah. Ini bisa monumental, peningalan setelah STQ ini," ujarnya
Dari segi kualitas peserta menurutnya juga terus mengalami peningkatan. Kafilah dari seluruh Provinsi sangat siap untuk menampilkan Qari dan Qariah terbaik.
"Kita harapkan ini melahirkan juara internasional,"ujarnya
Ia menjelaskan bahwa ajang STQ dan MTQ juga ajang memperkenalkam toleransi antar pemeluk Agama.
Syiarnya MTQ dan STQ memperkenalkan toleransi. Ini kan tidak hanya umat Islam yang terlibat, tapi ini pesta rakyat semua menikmati bisa berdagang menampilkan kesemarakanya,"tukasnya
Pihaknya mengucapkan selamat kepada segenap masyarakat Kota Pontianak,Kalbar telah menjadi tuan rumah yang baik.
Venue STQ di Tugu Khatulistiwa menjadi lokasi yang unik dimana mimbar tilawah berbentuk globe atau bola dunia.
Peserta atau Qari melantunkan Alquran didalam globe tersebut yang juga berada di titik derajat lintang utara dan selatan Khatulistiwa.