Kehidupan Membaik, Anggota KPM PKH di Sambas Mengundurkan Diri
Kamelia yang merupakan ubu dua anak ini menceritakan bahwa dirinya telah mendapatkan bantuan PKH sejak tahun 2013.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
Kehidupan Membaik, Anggota KPM PKH di Sambas Mengundurkan Diri
SAMBAS - Sebagian Besar Masyarakat prasejahtera boleh jadi mendambakan berbagai bantuan yang diberikan dari pemerintah.
Dan salah satunya adalah bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI.
Kamelia (27) dan keluarganya yang berasal dari Desa Pipit Teja, Kecamatan Teluk Keramat secara sukarela mengundurkan diri dari kepesertaan Keluaga Penerima Manfaat (KPM) bantuan PKH.
Kamelia yang merupakan Ibu dua anak ini menceritakan bahwa dirinya telah mendapatkan bantuan PKH sejak tahun 2013.
Baca: Penerima Program PKH Kemensos di Sambas Mundur, Camat Teluk Keramat Sebut Bisa Jadi Contoh Baik
Baca: Jalankan Fungsi dan Tugas, BKIPM Kawal Pelestarian Sumber Daya Ikan
Oleh karenanya, ia mengaku telah merasakan lebih dari lima tahun bantuan pemerintah, dan itu sangat berkesan bagi dirinya dan keluarga.
"Bantuan digunakan untuk keperluan anak sekolah dan asupan gizi bagi balita, alhamdulillah sangat terbantu sekali," ujarnya, Senin (1/7/2019).
Saat di kunjungi oleh pendamping PKH kerumahnya. Kamelia menyambut dengan gembira.
Do kesempatan itu, Kamelia bercerita bahwa dirinya dan keluarga baru sekitar lima bulan menempati rumah barunya di Desa Puringan. Serta baru mengurus administrasi domisili dari Desa Pipit Teja ke Desa Puringan Kecamatan Teluk Keramat.
Ia pun yakin untuk keluar dari peserta KPM, karena ia menilai masih ada masyarakat yang ekonomi jauh dibawah dirinya dan memerlukan itu.
"Saya merasa ekonomi keluarga saya sudah membaik, semoga masyakat yang kurang beruntung dari saya berhak mendapatkan bantuan, karena saya perhatikan masyarakat masih banyak yang layak dari pada saya," ungkapnya.
Baca: KRONOLOGI Lengkap Bus Maut di Lamandau Angkut 43 Penumpang! VIDEO Detik-Detik Para Korban Histeris
Kamelia menuturkan, dirinya juga sudah memulai usaha dengan berjualan kue dan gorengan ketika ada acara syukuran dan pesta pernikahan di desanya.
Menurutnya dengan bekal ilmu dan keterampilan yang diberikan saat pembinaan oleh pendamping PKH.
Maka usaha yang ia lakukan, yaitu berjualan bisa semakin baik dan lancar.
"Kemarin kita selalu diberikan ilmu saat kegiatan pertemuan bulanan meningkatan kemampuan keluarga oleh Pendamping PKH, materi yang diberikan satu diantaranya ialah modul ekonomi keluarga yakni merencanakan dan memulai usaha yang sangat baik untuk diterapkan," bebernya.
Kamelia menambahkan saat ini suaminya juga menjadi TKI di Malaysia. Sehingga bisa menambah dan mencukupi kebutuhan yang diperlukan keluarganya.
"Selain saya berjualan di kampung, suami juga menjadi TKI, sehingga bisa menjadi modal usaha, menabung, bangun rumah dan meningkatkan ekonomi keluarga," tutupnya.