Bupati Jarot Tepis Isu Proyek Pembangunan Jembatan Ketungau II Bermasalah
Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri sekaligus membuka Gawai Syukuran Lepas Panen yang diselenggarakan masyarakat di Dusun Binda
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Bupati Jarot Tepis Isu Proyek Pembangunan Jembatan Ketungau II Bermasalah
SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri sekaligus membuka Gawai Syukuran Lepas Panen yang diselenggarakan masyarakat di Dusun Binda, Desa Kayu Dujung, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Selasa (25/6/2019) malam.
Pada kesempatan tersebut, Jarot menyampaikan kepada masyarakat Dusun Binda dan seluruh masyarakat di wilayah Ketungau bahwa tahun ini wilayah kecamatan di Ketungau mendapatkan porsi pembangunan yang cukup besar.
Namun pembangunan diprioritaskan untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Ketungau II dan jembatan lainnya.
Untuk itu, Jarot meminta masyarakat Ketungau tidak mudah percaya kabar bohong atau hoax yang mengatakan bahwa progres pembangunan Jembatan Ketungau II di Ketungau Tengah mengalami kendala dan masalah.
Baca: Live Babak 2 Badak Lampung Vs PSIS di Vidio, Gol Escobar Babak Pertama Belum Mampu Dibalas
Baca: Jelang Sidang Putusan MK Sengketa Pilpres 2019, Pakar Hukum: Nggak Mungkin Tidak Ada Money Politics
Baca: Bupati Sintang Buka Gawai Lepas Panen di Desa Kayu Dujung Ketungau Tengah
“Jangan percaya hoax atau berita-berita yang tidak benar yang mengatakan proyek pembangunan Jembatan Ketungau II bermasalah, pembangunannya terhambatlah, hal itu tidaklah benar,” pesan Jarot.
Menurutnya bahwa saat ini rangka baja Jembatan Ketungau II sudah tiba dari Jakarta dan tersimpan di workshop terlebih dahulu, begitu tiang jembatan sudah jadi maka rangka baja tersebut barulah dibawa ke lokasi pembangunan dan akan dipasang.
Jarot juga menyampaikan ruas jalan dari Sintang menuju Sungai Kelik tahun 2020 mendatang ditingkatkan statusnya menjadi ruas jalan nasional, maka Jembatan Ketungau II tahun ini harus sudah jadi.
“Rangka baja bantuan dari Menteri PUPR senilai Rp. 9.5 miliar, biaya mobiliasi dari Jakarta sampai ke workshop di Sintang sekitar Rp. 2 miliyar. Jadi barangnya sudah di Sintang, jadi sekitar Rp. 11 miliar dari Pak Menteri PUPR," jelasnya.
Kemudian tahun ini, Jarot menambahkan bahwa dialokasikan Rp. 6.5 miliar untuk memasang rangka bajanya, ditambah 900 juta untuk mengangkut dari workshop di Sintang ke lokasi jembatan.
"Oleh karena itu, tahun ini jembatan tersebut harus sudah jadi, jadi masyarakat jangan percaya hoax atau berita tidak benar terkait pembangunan Jembatan Ketungau II," terangnya.
Selain Jembatan Ketungau II tersebut, Jarot juga menyampaikan bahwa tahun ini juga akan di bangun jembatan rangka baja di Sungai Sekapat, Paning Jaya dengan dana senilai Rp 4.5 miliar.
“Saya ingin dari Mungguk Lawang, kalau dia turun ke bawah ke Sekajau, ke Setekam, kalau ke atas ke desa-desa lainnya lalu sampai ke Paning Jaya kita dihadang oleh Sungai Sekapat, sehingga di sungai itu kita bangun jembatan rangka baja senilai Rp. 4.5 miliar," katanya.
Kemudian juga tambah jarot, ruas jalan Seputau sampai Merakai itu ada Sungai Tabun yang jembatannya masih kayu. Maka juga akan dibangun jembatan rangka baja senilai Rp. 4.5 miliar.
"Sebab kita berharap ruas jalan paralel perbatasan pembangunannya masih terus berlanjut. Kita berharap ruas-ruas jalan termasuk jembatannya yang menjadi tanggung jawab kabupaten bisa kita tuntaskan," pungkasnya.