Bupati Harap Sanggau Punya Produk Unggulan Yang dibanggakan
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengeluhkan belum munculya produk unggulan di Kabupaten. Hal itu disampaikan saat menyampaikan sambutan
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
Bupati Harap Sanggau Punya Produk Unggulan Yang dibanggakan
SANGGAU - Bupati Sanggau Paolus Hadi mengeluhkan belum munculya produk unggulan di Kabupaten.
Hal itu disampaikan saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan lomba-lomba dalam rangka hari kesatuan gerak (HKG) PKK ke-47 tingkat Kabupaten Sanggau di gedung balai betomu Sanggau, Selasa (18/6/2019).
"Kita belum punya produk unggulan di Sanggau ini. Jujur saya bilang,"tegasnya, Selasa (18/6/2019).
Bupati menceritakan pengalamannya saat diminta memberikan presentasi di Universitas Gajah Mada (UGM) bagaimana pelayanan publik di Sanggau.
Saat memberikan presentasi, ada salah satu mahasiswi yang bertanya apa produk unggulan di Sanggau yang bisa dibanggakan.
"Terus terang saya kaget dengan pertanyaan itu. Kita (Sanggau) punya banyak produk, tapi belum ada yang fokus. Mau saya bilang batik belum juga jelas, mau bilang sawit tidak juga terlalu aneh dan tidak juga kita jual olahan sawit,"ujarnya.
Untuk itulah, PH sapaan akrabnya meminta PKK membantu agar Kabupaten Sanggau punya produk unggulan yang dibanggakan.
"Produk kita banyak. Kalau orang datang ke Sanggau dia nyari apa, cari keranjangkah, tempat makankah yang piringnya dari rotan, atau nyari kue merke atau tempoyak, yang setiap saat orang datang barangnya ada,"tegasnya.
Baca: Lebaran 2019, Trafic Layanan SMS Mengalami Penurunan Sebesar -3,7%
Baca: Pilkades Serentak di Sekadau akan Dilaksanakan 3 Oktober Mendatang
Baca: Warga Singkawang Dukung Polri Berantas Narkoba
Kepada Dinas Perindagkop dan UM, PH meminta agar membantu PKK untuk mewujudkan produk-produk unggulan di Sanggau.
PH menambahkan, sebuah Kabupaten yang ideal itu salah satunya memiliki produk unggulan.
Kita punya, tapi mempromosikannya yang belum maksimal.
"Untungnya Kita masih punya IKMers, itupun kita baru punya satu gerai yang ada di IKMers itu sendiri. Kalau ditempat lainkan sudah ada di toko-toko dan memang ada tempat yang khusus untuk itu. Inilah tantangan kita ke depan,"tuturnya.
Ketua PKK Kabupaten Sanggau, Arita Apolina menyampaikan kendala yang dihadapi para pengusaha tradisional dalam merealisasikan produk unggulannya adalah terkait izin. Misalnya seperti SITU/SIUP, IRT, dan legalitas lainnya termasuk melengkapi produk makanan dengan lebel layak konsumsi dan kehalalannya dijamin.
"Sebenarnya IKM kita sekarang sudah lebih siap. Misalnya batik sabang merah. Kita sudah lakukan berbagai upaya termasuk dengan melibatkan pihak ketiga untuk membantu bagaimana penyediaan bisa tertampung dan pihak ketiganya sudah dapat dan siap membantu kita, tinggal nanti proses pemasaran apakah melalui IKM atau seperti harapan pak Bupati tadi seperti memiliki rumah produksinya, "tegasnya.
Arita menjelaskan, Untuk pemasaran hasil produk, PKK dan Dekranasda juga sudah mulai bekerjasama dengan minimarket modern seperti Indomaret dan Alfamart. Namun, produk yang dijual harus memenuhi syarat.