Tak Takut Diputus Pelanggan Berani Nunggak Pembayaran PDAM Lima Bulan, Ini Alasanya

Pelanggan PDAM di Kabupaten Mempawah yang menunggak diancam akam ditindak tegas dengan pemutusan meteran air.

Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/David Nurfianto
Ilustrasi-Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Mempawah ambruk, Senin (11/2/2019). 

Tak Takut Diputus Pelanggan Berani Nunggak Pembayaran PDAM Lima Bulan, Ini Alasanya

MEMPAWAH - Pelanggan PDAM di Kabupaten Mempawah yang menunggak diancam akam ditindak tegas dengan pemutusan meteran air.

Hal tersebut dilakukan guna mendisiplinkan para pelanggan agar tidak manja, apalagi sampai detik ini, jumlah dana yang ditunggak oleh para pelanggan di PDAM Mempawah mencapai miliaran rupiah.

Satu diantara pelanggan PDAM di Kelurahan Terusan, Rajudin Basri (39) mengaku tidak takut jika PDAM datang kerumahnya dan melakukan pemutusan meteran.

Hal itu berani dikatakannya bukan tanpa sebab, menurutnya banyak penunggak yang bahkan sampai bertahun-tahun belum diputus meterannya oleh PDAM.

Baca: PDAM Mempawah Ancam Putus Meteran Jika Menunggak Lebih Dari Tiga Bulan

Baca: Punya Peluang Hindari Insiden Crash Motogp Catalunya, Ini Penjelasan Rossi Kenapa Dirinya Ikut Jatuh

Baca: Sutarmidji Ancam Cabut Izin Praktek Dokter Yang Bertugas di RSUD Soedarso

"Saya belum bayar lima bulan, kalau memang mau diputus silahkan, saya tidak takut, asalkan lakukan pemutusan dengan tegas dan merata, karena banyak teman dan tetangga saya yang sampai bertahun-tahun tidak bayar, tidak juga diputus," ujarnya, kepada Tribun, Senin (17/6/2019).

Menurut Basri, jika PDAM berani melakukan pemutusan dengan tegas, maka PDAM harus bersiap-siap mencabut ribuan meteran dari rumah warga se-Kabupaten Mempawah.

"Kalau saya menilai, jika benar itu dilakukan maka akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, bagaimana PDAM bisa melakukan hal itu jika pelayanan belum maksimal," katanya.

Senada dengan itu, Kursnadi (44) juga mengatakan sampai saat ini pelayanan PDAM kepada masyarakat belun optimal. Hal itu terbukti dengan kualitas air yang kadang keruh dan kadang jernih.

"Saya kira perlu dibenahi lagi terkait pelayanan, sebab masih banyak masyarakat yang mengeluhkan kualitas air, termasuk saya, tapi saya tidak menunggak dan bayar tepat waktu karena sampai saat ini air keran masih deras sampai kerumah," ujarnya.

Kusnadi berharap, selain PDAM, Pemerintah Daerah juga harus bersinergi dalam mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, apalagi kata dia IPA yang tumbang kemarin sampai saat ini belum dibangun kembali.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved