Rupinus: Jembatan Rusak di Desa Sebetung sudah Laporkan ke Provinsi

Statusnya provinsi dan kami sudah minta dinas teknis untuk melaporkannya, jembatan tersebut merupakan akses menuju Balai Sebut

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Jamadin

Rupinus: Jembatan Rusak di Desa Sebetung sudah Laporkan ke Provinsi

SEKADAU - Curah hujan cukup tinggi yang terjadi di Dusun Amoh, Desa Sebetung, Kecamatan Belitang Hulu mengakibatkan jembatan loging yang berada di wilayah tersebut roboh beberapa waktu lalu.

Jembatan yang berada di ruas jalan provinsi tersebut membuat akses transportasi masyarakat menjadi terhambat.

Bupati Sekadau, Rupinus mengatakan, pihaknya telah melaporkan peristiwa robohnya jembatan tersebut kepada pemerintah provinsi. 

Baca: AS Roma Resmi Tunjuk Paulo Fonseca Sebagai Pelatih Baru, Muda dan Penuh Ambisi

"Statusnya provinsi dan kami sudah minta dinas teknis untuk melaporkannya, jembatan tersebut merupakan akses menuju Balai Sebut, Sebetung hingga batas Kabupaten Sanggau," ujarnya, Selasa (11/6). 

Selain itu, Rupinus juga meminta agar pihak perusahaan berpartisipasi untuk memperbaiki jembatan tersebut. Walaupun diakuinya masih ada jembatan gantung disebelah jembatan yang rusak namun kondisinya juga diakuinya tidak baik. 

"Kami minta penanganan segera dari pihak perusahaan, namun, kami juga menyampaikan kepada pemerintah provinsi terkait masalah ini," tambah Rupinus.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi mengatakan, jembatan tersebut berada di ruas jalan provinsi Balai Sebut–Balai Sepuak.

Kendati sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah provinsi, ia berharap jembatan tersebut segera diperbaiki. 

Baca: Tanpa Pakaian, Supriyanto Gedor Pintu Rumah Warga Tengah Malam

Baca: 4 Pemain Legenda Dikabarkan Gabung ke Persib Bandung B, dari Atep hingga Beckham

"Kami berharap penanganan tersebut bisa melalui dana tak terduga untuk mempercepat penanganannya," ujarnya  

Robohnya jembatan tersebut diakuinya terjadi pada Sabtu (8/6) lalu, hal itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi membuat jembatan yang sifatnya sementara itu tidak mampu menahan debet air. 

"Jembatan loging dengan panjang sekitar 40-an meter itu kerap dilalui kendaraan, jika kondisi air surut masyarakat bisa melintasi kawasan tersebut. Akibat kondisi tersebut arus transportasi masyarakat di wilayah setempat menjadi terhambat," katanya 

Pada 2020 diakiinya menjadi prioritas pembangunan untuk jembatan di wilayah tersebut. Dan pigajta akan segera mengirim tim untuk meninjau lokasi tersebut nantinya. 

"Kami akan kirim tim teknis untuk meninjau ke lapangan, setelah itu akan dievaluasi lagi," tukas Rupinus.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved