Ratusan Desa di Kapuas Hulu Berstatus Sangat Tertinggal, Ternyata Ini Penyebabnya

saat ini dari 278 desa di Kapuas Hulu terdapat 125 desa berstatus sangat tertinggal dan 125 desa tertinggal.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SAHIRUL HAKIM
Acara workshop pemuktahiran data IDM bagi Desa se Kabupaten Kapuas Hulu, di Rumah MABM Kapuas Hulu, Jumat (24/5/2019). 

Ratusan Desa di Kapuas Hulu Berstatus Sangat Tertinggal, Ternyata Ini Penyebabnya 

KAPUAS HULU - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kapuas Hulu Alifiansyah menyatakan, masih ada ratusan desa di Kapuas Hulu dengan status sangat tertinggal dan tertinggal.

"Kami terus berupaya agar tidak ada lagi status desa di Kapuas Hulu yang masuk dua kategori status sangat tertinggal dan tertinggal," ujarnya kepada wartawan, di MABM Kabupaten Kapuas Hulu, dalam lanjutan acara workshop pemuktahiran data IDM bagi Desa se Kabupaten Kapuas, Jumat (24/5/2019).

Data yang diterima dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kapuas Hulu, saat ini dari 278 desa di Kapuas Hulu terdapat 125 desa berstatus sangat tertinggal dan 125 desa tertinggal.

Baca: Hari ke Tiga Upaya Pencarian Korban Tenggelam di Kapuas Hulu, Penyelam Terkendala Arus

Baca: BMKG Prediksi Kapuas Hulu Diguyur Hujan Berintensitas Sedang Malam Ini

Sedangkan 24 desa sudah berstatus berkembang dan empat desa lagi sudah menjadi desa maju.

"Pastinya kami sangat serius mendorong kemajuan pembangunan di berbagai sektor di tingkat desa, mulai dari pemerintah pusat, provinsi hingga pemerintah daerah semuanya memiliki program yang sama untuk keluar dari desa yang masih jauh tertinggal," ucapnya.

Menurutnya, salah satu penyebabnya sulitnya Kapuas Hulu keluar dari ketertinggalan, karena masih lemahnya komitmen di tingkat desa dan belum terlaksana dengan baik empat pilar yaitu Kepala Desa, BPD, PKK dan BUMDes.

Baca: VIDEO: Pemkab Kapuas Hulu Gelar Workshop IDM

Baca: Tahun 2019 Kapuas Hulu Dapat BSPS Sebanyak 2.239 Unit Rumah

"Saya lihat selama ini empat pilar di desa itu masih berjalan sendiri, bahkan ada desa yang kegiatan PKK masih belum terlaksana," ujarnya.

Alifiansyah menjelaskan, untuk keluar dari ketertinggalan itu ada tiga indikator yang harus dilaksanakan dan berjalan dengan baik di desa yaitu indikator ketahanan sosial kemasyarakatan, indikator ekonomi dan indikator ketahanan lingkungan.

"Tiga indikator itu selalu kami tekankan agar benar-benar menjadi perhatian kepala desa dan perangkatnya hingga masyarakat harus sinergi," ungkapnya.
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved