Kerap Dilanda Banjir Akibat Hujan Deras, Warga Pawan Permai 1 Keluhkan Respon Pemerintah
Warga juga menyesalkan tidak adanya tanggapan dari pemerintah setempat, padahal sudah beberapa tahun terakhir diketahui dan sering dikeluhkan
Kerap Dilanda Banjir Akibat Hujan Deras, Warga Pawan Permai 1 Keluhkan Drainase dan Khawatir Binatang Liar
KUBU RAYA - Tingginya intensitas hujan di Pontianak mengakibatkan banjir di beberapa tempat, satu diantaranya di Komplek Pawan Permai Mas 1, Jalan A Yani 2 kubu Raya.
Urai (60) warga setempat mengeluhkan sejak 3 tahun terakhir seringnya hujan mengakibatkan banjir.
Bahkan sudah dianggap sebagai rutinitas ketika hujan lebat melanda, naiknya air hingga masuk ke dalam rumah menyebabkan susah beraktivitas.
Ia mengeluhkan tidak adanya tempat pengaliran air sehingga menyebabkan banjir terus menerus.
"Kalau sudah hujan, ya pasti takut. Mau apa-apa nda bisa, setiap hujan pasti banjir. Mau sholat pun nda bisa, banjir itu nda pernah sebentar, biasanya 3 sampai 4 hari. Kemarin tu sempat seminggu. Pasti masuk ke dalam rumah juga, saya sampai Sholat di atas meja karena banjir," ujar ibu tersebut. Diketahui banjir sudah terjadi sejak Senin, (13/05/2019) dan baru mulai surut pada Jumat (17/05/2019).
Baca: Banjir Sandai Ketapang Hampir Satu Meter, Danramil 1203-10/Sandai dan Anggota Bantu Masyarakat
Baca: Antisipasi Banjir, Koramil Sedau Bersama Warga Bersihkan Aliran Sungai
Ditambah jika banjir sudah tinggi, biasanya ada binatang yang mencoba masuk ke dalam rumah.
"Kemarin sempat itu ada biawak mau masuk ke rumah, cuma nda bisa soalnya dipagar. Terus ada juga ular, ya takut lah kita," ungkapnya ibu-ibu berkerudung hijau itu.
Akibat seringnya banjir masuk ke dalam rumah, warga setempat juga harus meninggikan lantai rumah dengan di semen kembali, dengan harapan air yang masuk tidak terlalu tinggi.
Urai bahkan masih menyimpan, koran-koran yang memuat tentang banjir di komplek tempat tinggalnya, dan memang sudah beberapa tahun selalu terjadi banjir.
Warga juga menyesalkan tidak adanya tanggapan dari pemerintah setempat, padahal sudah beberapa tahun terakhir diketahui dan sering dikeluhkan masyarakat mengenai banjir tersebut. (Marpina Wulan)