Hampir Setiap Hari Listrik Padam Akibat Kawat Layangan di Singkawang
Aliran listrik di sejumlah wilayah Kota Singkawang, akhir-akhir ini sering padam karena terganggu permainan layang-layang milik warga
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Hampir Setiap Hari Listrik Padam Akibat Kawat Layangan di Singkawang
SINGKAWANG - Aliran listrik di sejumlah wilayah Kota Singkawang, akhir-akhir ini sering padam karena terganggu permainan layang-layang milik warga di wilayah tersebut.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Singkawang, Sumarsono membenarkan hal itu.
Ia menjelaskan hampir setiap hari di Kota Singkawang selalu ada aliran listrik padam akibat permainan layang-layang yang menyangkut di kabel listrik.
"Hampir setiap hari petugas kami di lapangan selalu disibukkan dengan patroli layangan," katanya, Jumat (10/5/2019).
Ada empat wilayah kelurahan yang rawan pemadaman listrik pada musim permainan layang-layang akibat sering terganggu mainan layang-layang.
Baca: Ikut PTQ Untuk Untuk Sempurnakan Bacaan Alquran
Baca: Kanit Sabhara Polsek Mandor Hadiri Undangan Safari Ramahan
Baca: Vivi Amri Dinobatkan Duta Jurusan Hukum Ekonomi Syariah IAIN Pontianak
Keempat kelurahan itu di antaranya Roban, Condong Dalam, Sekip Lama, dan Kelurahan Kampung Jawa.
Wilayah yang terlalu luas dan terbatasnya petugas membuat beberapa layangan lolos dari patroli petugas dan mengganggu aliran listrik.
Gangguan listrik menyebabkan dentuman yang keras dan terjadi padam sehingga sangat merugikan masyarakat dan PLN.
"Kondisi semacam itu tidak hanya terjadi di daerah tertentu saja, tetapi hampir di semua wilayah kecamatan yang ada di Kota Singkawang," tuturnya.
Sumarsono mengaku telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang suka bermain layang-layang agar tidak menggunakan tali kawat karena berbahaya bagi masyarakat.
Hal ini juga diperlukan peran serta para orang tua untuk lebih memperhatikan permainan anaknya.
Jika bermain layang-layang sebaiknya di lapangan dan tidak menggunakan tali kawat. Sudah banyak korban akibat layangan yang menggunakan tali kawat.
Tidak mungkin petugas PLN setiap hari melakukan patroli untuk menertibkan para pemain layang-layang.
Maka dari itu diharapkan partisipasi seluruh masyarakat untuk bersama-sama saling mendukung karena listrik ini kebutuhan pokok bersama.
"Mohon bantuan peran serta kita semua melarang permainan layangan utamanya yang menggunakan tali kawat," pinta Sumarsono.