Kalah di Sumatera Barat, Jokowi di Mata Najwa: Saya Masih Tetap Makan Nasi Padang, Nggak Baper

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, adalah hal biasa menang ataupun kalah di satu daerah. 

Menurutnya hal itu merupakan dinamika dalam dunia politik.

"Biasa. Karena di dalam politik memang seperti itu. Ada yang pro, ada yang kontra. Ada yang senang ada yang nggak senang. Saya kira dalam politik biasa," katanya saat tampil di Mata Najwa, Rabu (24/4/2019). 

Jokowi mengatakan, dirinya tidak ingin melihat daerah per daerah, tapi secara umum apa yang sudah dihasilkan quick count itu sudah gamblang dan jelas.

"Quick count itukan metodelogi ilmiah yang dari pengalaman-pengalaman kemarin-kemarin baik di Pilkada, baik di Pilpres, semuanya hampir 99 persen angkanya bener. Jadi sebetulnya apa yang masih kita perdebatkan?," katanya. 

Baca: Hasil Situng KPU Pilpres 2019 Terbaru pemilu2019.kpu.go.id, Suara Masuk 32%: Jokowi 55%, Prabowo 44%

Ketika masih ada yang memperdebatkan hasil quick count, Jokowi mengatakan agar dibuka saja datanya.

"Dibuka saja. Buka-bukaan saja. Punya angka berapa, dibuka. Buka ke publik angkanya didapat dari mana, angka dihitung darimana, TPS dimana, cek semuanya," katanya. 

"Gampang sekali kalau saya. Yang jelas quick count itu metodologi ilmiah. Ilmu pengetahuan. Apa kita nggak senang sih pada ilmu yang sudah jelas akurasinya dan sudah berkali-kali kita pake semuanya," jelasnya.

Dari hasil hitung cepat, beda perolehan suara Jokowi di Jawa dan di luar Jawa, khususnya Sumatera.

Host Mata Najwa, Najwa Shihab mengatakan, suara Jokowi di luar Jawa tak menguntungkan.

Padahal di berbagai kesempatan Jokowi menyatakan pembangunan jangan hanya jawa sentris, infrastruktur tak hanya di jawa.

Baca: Mahfud MD Jawab Tudingan Kecurangan Pilpres 2019 Terstruktur, Sistematis dan Masif

Bagaimana Jokowi menanggapi hal itu?

"Kita ini ingin membangun negara. Ketimpangan antara Barat, Tengah dan Timur kelihatan sekali," kata Jokowi.

"Terutama dalam hal pembangunan lebih anu lagi dalam hal infrastruktur. Ini yang kita kejar," lanjutnya. 

Oleh karena itu, kata Jokowi, kita tidak berbicara membangun sebuah daerah itu ingin mendapatkan suara.