Cegah Karhutla, Pemkab Kubu Raya Bagikan Trikoderma ke Petani

Muda berharap petani tidak hanya mengandalkan komoditi nanas dan jagung.

Penulis: Destriadi Yunas Jumasani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Launching teknologi olah tanah pada lahan gambut untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kelompok Tani Subur Sejahtera oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Kapolresta Pontianak Kombes Muhammad Anwar Nasir dan Dandim 1207/BS Kolonel Arm Stefie Jantje Nuhujanan di Desa Arang Limbung, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (3/4/2019) sore. Pengolahan tanah menggunakan trikoderma ini dianggap lebih memberikan manfaat kesuburan tanah ketimbang dengan cara bakar lahan karena dengan trikoderma dapat memperkaya unsur hara tanah, dan juga menghindari resiko terjerat hukum karena membakar lahan. 

Cegah Karhutla, Pemkab Kubu Raya Bagikan Trikoderma ke Petani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bersama Polresta Pontianak dan Kodim 1207/BS berkomitmen untuk menyelesaikan permasalah kebakaran lahan gambut yang selalu menjadi momok setiap tahunnya di Kabupaten Kubu Raya.

Bencana kabut asap yang terjadi setiap tahunnya ini dituding disebabkan oleh aktivitas pembukaan lahan dengan cara dibakar.

Polresta Pontianak menetapkan sebanyak 18 desa di wilayah Kabupaten Kubu Raya termasuk dalam desa yang rawan terhadap bencana kabut asap karena masih luasnya lahan gambut.‎

Dalam acara Launching Teknologi Olah Tanah pada Lahan Gambut untuk Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan, di Kelompok Tani Subur Sejahtera di Desa Arang Limbung, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (3/4/2019) sore, Kapolresta Pontianak Kombes Muhammad Anwar Nasir menyatakan bakar lahan merupakan pola pikir masyarakat yang salah.

Baca: TKD Jokowi Amin di Kalbar Harap DPTHP 3 Data Final

Baca: Tinjau Kawasan Promenade, Wali Kota Edi Kamtono Larang Pedagang Asongan Jualan

Masyarakat masih menganggap bakar lahan merupakan satu-satunya cara untuk membuka lahan pertanian.

"Selain berdampak pada sektor ekonomi dan kesehatan lingkungan, ternyata bakar lahan berdampak hilangnya unsur hara dalam tanah, dan tentunya dapat dipidanakan," ujar Anwar di hadapan kelompok tani.

Untuk mencegah kejadian kebakaran lahan akibat aktivitas pembukaan lahan, Forkopimda Kabupaten Kubu Raya berinovasi mengajak petani untuk menggunakan teknologi pengolahan tanah dengan trikoderma.

Trikoderma merupakan sejenis jamur yang dapat mempercepat proses pelapukan. Bibit Trikoderma ini akan digunakan bersama nasi yang difermentasi. Hasil fermentasinya tersebut kemudian akan dicampur dengan sekam, dedak, pupuk, gula, dan tanaman semak seperti pakis.

"Untuk penggunaan trikoderma ini memang memerlukan waktu agar lahan siap tanam, paling tidak sekitar dua minggu," jelas Gandhi Satyagraha Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya.

Gandhi menjelaskan untuk trikoderma ini akan disiapkan pemerintah sebagai bantuan kepada kelompok tani di Kabupaten Kubu Raya. Sehingga diharapkan petani tidak perlu lagi membakar lahan karena sudah disediakan bantuan trikoderma secara gratis.‎

"Lebih baik kita melakukan tindak pencegahan seperti ini dari pada melakukan pemadaman kebakaran lahan yang biayanya lebih tinggi," ujar Gandhi.

Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyambut baik antusias masyarakat yang ingin mencoba pengolahan tanah dengan trikoderma tersebut.

Di lokasi acara, Muda berharap petani tidak hanya mengandalkan komoditi nanas dan jagung. Meskipun petani mengeluhkan tidak banyak tanaman yang bisa ditanam di lahan gambut.

Muda bahkan mengusulkan petani dapat menanam jengkol maupun petai yang dianggapnya cocok untuk ditanam di lahan warga. Bahkan ia berpesan kepada kepala dinas terkait untuk menyiapkan bibit jengkol dan dibagikan kepada para petani.

Baca: Pelaku Pembobol Berankas Kusnadi Terungkap, Inilah Orangnya

Baca: Jaga Sumber Daya Alam, Polda Kalbar MoU PT Borneo Alumnia Indonesia

Muda berharap kepada petani mengingat Kabupaten Kubu Raya merupakan lokasi Bandara Supadio Pontianak, sangat rentan jika terjadinya kebakaran lahan akan mengganggu penerbangan.‎

"Mengajak petani tidak membakar lahan ini kan sebagai bentuk merubah kebiasaan, sehingga perlu ada dorongan dari semua pihak agar ada semangat dan keyakinan dari petani," jelas Muda

Dengan metode trikoderma seperti ini, Muda berharap petani mendapatkan peningkatan hasil pertanian. Dengan metode ini juga petani tidak perlu menerapkan ladang berpindah sehingga cukup di satu lahan. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved