Plt Camat Pontianak Selatan, Fursani Sampaikan Bahaya Tumpukan Sampah di TPS Liar Bagi Warga Sekitar

Adanya tumpukan sampah liat di Jalan Parit Demang menurut Plt Camat Pontianak Selatan, Fursani pihaknya sudah lama melakukan edukasi

Penulis: Syahroni | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ sy
DLH dan PUPR membersihkan sampah di TPS liar yang berada di Jalan Parit Demang yang mencapai 50  kontainer, Rabu (27/3/2019). 

Plt Camat Selatan, Fursani Sampaikan Bahaya Tumpukan Sampah di TPS Liar Bagi Warga Sekitar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Adanya tumpukan sampah liat di Jalan Parit Demang menurut Plt Camat Pontianak Selatan, Fursani pihaknya sudah lama melakukan edukasi pada masyarakat.

"Sebenarnya sudah cukup lama kita mengedukasi masyarakat, karena jalan yang sepi sering kali menjadi masalah, masyarakat membuang sampah di jalan ini," ucap Fursani saat diwawancara dilokasi tumpukan sampah Jalan Parit Demang, Rabu (27/3/2019).

Bahkan menurutnya sejak 2016 sudah mulai ditempel tulisan yang mengingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, namun warga dari luar yang membuang sampah ditempat tersebut.

"Kami berharap kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Parit Demang memang lokasi TPS liar terbesar di Pontianak Selatan, didaerah lain ada tapi hanya sedikit," jelasnya.

Baca: PREDIKSI Persija Jakarta Vs Kalteng Putra, Suntikan Amunisi Baru hingga Dukungan The Jakmania

Baca: Sampah di TPS Liar Menggunung, DLH Bawa Eksavator dan Lima Truk Membersihkannya

Baca: Tips Padupadankan Outer Batik, Supaya Tampilan Chic nan Stylish!

Pihaknya juga sudah menghimbau kepada RT RW untuk tidak memancing masyarakat membuang sampah sembarangan.

"Jalan Parit Demang yang merupakan jalur alternatif juga menjadikan jalan ini sepi. Kedepannya diharapankan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan karena akan berdampak pada kesehatan," jelasnya

Saat ini gas metan dari tumpukan sampah liar di Parit Demang menurutnya akan membahayakan masyarakat sekitar, bahkan bisa menyebabkan keracunan apabila gas metannya naik.

Ia menegaskan pembuangan sampah sejak dulu, tapi akhir-akhir ini menurutnya mulai intensif kembali. Ia meminta pada RW-RT setempat untuk menjadi pioner dalam pengawasan lokasi sekitar, jangan sampai ada yang membuang sampah dan membahayakan warga sekitar akibat bau dan gas yang ditimbulkan.

Fursani menyayangkan masyarakat masih tidak taat akan aturan yang ada, seharusnya membuang sampah pada TPS yang disediakan tapi ada masyarakat yang membuang di TPS liar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved