DPRD Harap Mempawah Punya Produk Beras Lokal

Harga gabah kering giling ditingkat petani, bekisar Rp. 5.000 perkilogram hingga Rp. 5.500 perkilogram.

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FERRYANTO
Anggota DPRD Kabupaten Mempawah, Darwis. 

DPRD Harap Mempawah Punya Produk Beras Lokal

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Harga gabah kering giling di tingkat petani saat ini masih relatif setabil.

Harga gabah kering giling ditingkat petani, bekisar Rp. 5.000 perkilogram hingga Rp. 5.500 perkilogram.

Menyikapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mempawah, Darwis harap mempawah punya produk beras lokal

"Dengan harga segitu kan, seharusnya hasil panen bisa meningkat dan bisa swasemdana, ya kita harap kedepan Mempawah punya produk beras lokal," ujarnya, Minggu (24/3/2019).

Baca: Komunitas Tamiya, Digemari Anak-anak Hingga Lansia

Baca: Bupati Mempawah Harap Hasil Panen Padi Bisa Swasembada

Baca: Bupati Citra: Sebagian Besar Warga Kepulauan Buang Hajat ke Laut

Berkaitan dengan hal ini, Darwis mengatakan Pemerintah seharusnya bisa andil di sektor pertanian, misalnya membentuk BUMD. Sehingga ketika petani panen, tidak kesulitan mencari penampung.

"Sebenarnya sektor pertanian Mempawah ini sudah swasembada. Namun mekanisme dan pengelolaan yang belum pas, sehingga BUMD tadi diharapkan bisa mengelola hal itu," ungkapnya.

Anggota DPRD Fraksi Nasdem ini menuturkan swasembada dibidang pertanian Mempawah perlu di kelola dengan baik, sehingga kedepan bisa menghasilkan produk beras lokal.

"Kita sudah swasembada, namun sampai sekarang belum ada produk beras. Masak kalah sama Kubu Raya, mereka punya produk beras lokal," imbuhnya.

Darwis menegaskan hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah daerah yang masih belum, memperhatikan hal-hal yang yang demikian.

"Kita harap pemerintahan kedepan bisa memperhatika hal-hal seperti itu, dan ada terobosan tentang ini. Dan kita harapkan juga dari segi pendataan di sektor pertanian bisa lebih baik lagi, karena memang selama ini pendataannya masih belum mencakupi dengan baik," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved