Aksi Sedekah Pendidikan Bersama BEM FKIP Untan Gelar Pelatihan Public Speaking & Menulis
Peserta yang hadir dalam pelatihan bertema Pentingnya Kemampuan Menulis dan Public Speaking di Era Millenial
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
Aksi Sedekah Pendidikan Bersama BEM FKIP Untan Gelar Pelatihan Public Speaking & Menulis
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Komunitas Aksi Sedekah Pendidikan (ASP) bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Unversitas Tanjungpura menggelar Pelatihan Public Speaking dan Menulis di Aula FKIP Untan, Sabtu (16/3).
Peserta yang hadir dalam pelatihan bertema Pentingnya Kemampuan Menulis dan Public Speaking di Era Millenial tersebut datang dari berbagai komunitas di Kota Pontianak dan para mahasiswa.
Adapun pelatihan tersebut diisi oleh tiga pemateri yaitu Nani Kumalasari, Rizky Kurniawan dan Setiadi dengan rangkaian materi yang disampaikan yaitu menulis artikel, menulis sebuah press release dan public speaking.
“Tujuan dari acara ini yaitu mengajak para anak muda khususnya di Kota Pontianak untuk lebih aktif dan berani berkarya serta berani tampil di depan publik,” ujar Direktur ASP Marsita Ulfa.
Baca: ZODIAK Hari Ini Selasa 19 Maret, Banyak Ide yang Muncul Virgo, Imajinasi Leo Terbang Tinggi!
Baca: TERPOPULER - Gadis Pontianak Korban Kawin Kontrak, Ultah Istri Midji ,Hingga Kisah Cinta Maruf Amin
Baca: Agenda Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan Hari Selasa (19/3/2019)
Lewat pelatihan satu hari tersebut, ia berharap para peserta dapat mengembangkan kemampuannya baik itu dalam menulis artikel, menulis sebuah press release maupun kemampuan public speaking.
“Jadi harapannya selesai pelatihan ini para peserta bisa termotivasi dan terus menggali potensi mereka khususnya di bidang menulis dan public speaking,” harapnya.
Satu diantara peserta lainnya, Feri mengaku senang bisa mengikuti pelatihan tersebut.
“Karena banyak sekali ilmu yang didapat terutama bagaimana dasar-dasar dalam menulis dan bagaimana kita bisa mendapatkan inspirasi buat menulis,” ujarnya.
Sementara peserta lainnya Lilis mengungkapkan pelatihan tersebut memberikan sebuah pencerahan baginya tentang dasar-dasar dalam menulis sebuah press release dan melihat keakuratan dalam sebuah berita.
Biasanya kalau baca berita itu kan cuman sekedar baca tanpa lihat model atau rumusnya. Tapi setelah mengikuti pelatihan ini saya jadi lebih paham bagaimana cara melihat sebuha berita yang baik dan benar. Jadi bisa tau berita ini valid atau tidak,” ujarnya.
Sementara itu, Rizky Kurniawan dalam materinya juga banyak memaparkan bagaimana membuat alur penulisan yang benar sesuai kaidah jurnalistik yakni 5W+1H.
Namun sebagai pemula, ia mengarahkan para peserta untuk memperkuat lead berita terlebih dahulu.
“Karena lead berita itu memudahkan alur penulisan selanjutnya. Dan penyajian berita untuk web tidak perlu bertele-tele sehingga membuat pembaca jenuh. Buatlah berita yang singkat padat dan jelas,” tutupnya.